Kisah Sesar Lembang yang memiliki potensi hancurkan Kota Bandung.
Sesar Lembang atau Patahan Lembang sendiri, menurut Wikipedia adalah sebuah patahan yang geser aktif yang terletak di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Sesar Lembang ini mengalami pertemuan dengan Sesar Cimandiri di daerah Padalarang. Patahan tersebut kira-kira memiliki jarak sekitar 29 kilometer.
Baca Juga: Fakta-fakta Sesar Lembang yang Jadi Ancaman Bencana Besar Kota Bandung
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG, Sesar Lembang adalah sesar atau patahan aktif sepanjang 25-29 kilometer dan melintang dari Padalarang, melintasi Lembang, hingga Gunung Manglayang disebelah timur.
Dalam catatan dari BMKG, setidaknya telah terjadi 14 kali gempa bumi akibat Sesar Lembang pada 2010 sampai 2012.
Gempa tersebut berkekuatan sangat kecil, yakni 1,2 sampai sekitar 3 magnitude .
Tepat tahun 2011, tepat di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, telah terjadi gempa dengan magnitudo dan menimbulkan kerusakan pada hampir ratusan rumah warga pada 28 Agustus 2011.
Baca Juga: Sosok Ali Lubis, Ketua DPC Gerindra yang Minta Anies Baswedan Mundur dari Gubernur
Kemudian, mulai tahun 2017 hingga pertengahan Januari tahun 2021, Sesar lembang terpantau tidak ada kegiatan yang dapat menimbulkan gempa.
BMKG menyebut, periode perulangan gempa yang diakibatkan oleh Sesar Lembang adalah per 500 tahun. Dengan begitu, kekuatan Sesar Lembang akan berkurang pada tahun 2100.
Sebelumnya, BMKG melalui Kepala Seksi Data dan Informasi (Datin) BMKG Bandung, Rasmid, mengatakan informasi mengenai akan terjadinya gempa yang di timbulkan oleh Sesar Lembang pada tahun 2021 adalah kabar bohong atau hoaks.
Meskipun begitu, Rasmid menghimbau warga yang tinggal di kawasan Sesar Lembang untu selalu waspada terhadap kemungkinan gempa bumi yang dapat kapan saja terjadi.
