Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir meminta dewan direksi dan komisaris perusahaan-perusahaan BUMN untuk menyiapkan kepemimpinan milenial yang bertalenta dan berkinerja unggul untuk meneruskan estafet kepemimpinan perusahaan.
1. Kepemimpinan milenial didasari tolak ukur yang jelas
Erick mengatakan, perintah tersebut sesuai dengan target pemegang saham, yaitu sebanyak 5% kepemimpinan milenial berusia di bawah 40 tahun pada 2021, dan 10% di 2023. Dan yang paling pasti, kader-kader itu nantinya harus didasari pada tolak ukur yang jelas.
"Saya meminta para pemimpin harus bisa menyiapkan kader-kader terbaik, talent pool dari dalam dan dari luar dengan jumlah 5% di bawah 40 tahun. Itu di tahun ini dan di tahun 2023 10%," kata Erick, Senin (18/10/2021).
2. Kepemimpinan milenial untuk BUMN Go Global
Erick menuturkan, menyiapkan kepemimpinan muda di BUMN menjadi langkah lain untuk mendorong perusahaan pelat merah menjadi korporasi bertaraf internasional (global company). Saat ini baru ada lima perusahaan negara yang tercatat masuk sebagai perusahaan berskala global.
"Agar makin banyak perusahaan BUMN yang masuk menjadi global company, hari ini baru lima," tutur Erick.
3. Kepemimpinan milenial menjadi inspirasi, energi, dan membawa inovasi
Erick menilai, generasi muda bukanlah beban dan ancaman, justru menjadi inspirasi, energi, dan membawa inovasi bagi kemajuan transformasi di BUMN.
Maka dari itu, pemegang saham menilai, generasi muda harus diberi kesempatan, tidak hanya sebagai eksekutor, tetapi sebagai pemikir dan juga pemimpin.
Baca Juga: Indonesia Juara Thomas Cup 2020, Erick Thohir: Dahaga 19 Tahun Akhirnya Terhapus
4. Kesetaran gender dapat meningkatkan profesionalisme, pelayanan, dan kinerja
Mantan bos Inter Milan itu mengatakan, BUMN dapat mencapai target 15% kepemimpinan perempuan di jajaran BOD (dewan direksi) pada 2021 dan 25% pada 2023. Dia menilai, kesetaran gender dapat meningkatkan profesionalisme, pelayanan, dan kinerja perusahaan negara.
Keyakinan Erick itu merujuk pada banyak pemimpin perempuan di perusahaan negara-negara lainnya. Sebagai perwujudan komitmen tersebut, srikandi BUMN, komunitas karyawan perempuan di bawah naungan Forum Human Capital Indonesia dapat memfasilitasi kesempatan yang sama untuk bekerja dan berkarir di BUMN.