Monumen Westerling yang berada di Makassar, Sulawesi Selatan, merupakan monumen yang dibangun dari kisah perjuangan rakyat Makassar melawan penjajah di jaman dahulu, dan kini memiliki cerita mistis lumayan horor.
Sebuah bangunan monumen yang terletak di Kelurahan La’latang, Kecamatan Tallo ini disebut juga dengan Monumen 40.000 Korban Jiwa.
Mengapa demikian? Hal itu dikarenakan terdapat sekitar 40.000 jiwa rakyat Makassar korban kekejaman Kapten Westerling dikuburkan disini. Tepat dibawah monumen angker ini berada.
Baca Juga: Cerita Misteri Lapangan Karebosi Makassar, dari Suara Seram hingga Penampakan Berbagai Hantu
Dengan alasan memberantas kaum ekstremis, perampok, penjahat dan pembunuh, Kapten Belanda Raymond paul Piere Westerling memerintahkan pasukannya untuk melakukan pembantaian massal di tahun 1947 guna menyingkirkan pihak-pihak yang dianggap membahayakan kepemimpinan Belanda di Makassar kala itu.
Mereka dibantai secara keji dengan cara diberondong senjata maupun penggal kepala. Sementara korban tak berdosa lainnya terlebih dahulu dijemur sebelum akhirnya dieksekusi.
Sebagian besar mayat mereka kemudian diseret dan dilempar kedalam lubang maut raksasa berukuran 6×2 meter itu, sementara sisanya dikuburkan tepat dimana mereka dibantai.
Baca Juga: Cerita Misteri Mausoleum OG Khouw di Jakarta, Konon Dihuni Naga Gaib dan Kuntilanak Hitam
Adapun penggalan kepala yang ada dibungkus dalam karung, kemudian dilarung ke laut untuk menghilangkan identitas.
Lubang maut dari monumen angker di Makassar itu pun ditutup total pada 1970. Kemudian pada 1994 didirikanlah Monumen Westerling diatasnya atas prakarsa Walikota Makassar, HM Endong Patompo, untuk memperingati perjuangan rakyat Makassar tersebut.
Menjadi lokasi pembantaian sekaligus kuburan jasad korban, Monumen Westerling ini pun dikenal sebagai tempat angker dengan cerita mistis yang kental akan derita korban jaman penjajahan.
Baca Juga: Cerita Misteri Situ Bojongmengger Ciamis, Konon Dihuni Sosok Siluman Ikan Gabus
Pada monumen dengan ikon patung tembaga raksasa setinggi 4 meter yang menggambarkan korban selamat penjajahan namun memiliki sebuah tangan dan kaki terpenggal sembari memegang tongkat penyangga ini kabarnya kerap terlihat penampakan menyeramkan.
Penampakan itu dikatakan menyerupai korban pembantaian Kapten Westerling. Warga sekitar pun mengatakan bahwa tempat paling seram dari tempat angker ini adalah jalan menuju patung ikonik tersebut berada. Lebih lanjut diakui warga bahwa sampai saat ini pun mereka kerap mencium bau anyir darah di sekitar tempat itu.
