Lapangan Karebosi Makassar, Sulawesi Selatan, yang menjadi salah satu landmark Kota Makassar memiliki cerita misteri yang sangat horor.
Lapangan Karebosi yang merupakan ruang publik favorit warga Makassar ini memiliki sebuah legenda terkenal akan tujuh buah gundukan misterius yang disebut tujua.
Muncul secara tiba-tiba sejak 10 abad yang lalu, misteri tersembunyi dibalik tujua ini kemudian melengkapi kisah mistis Lapangan Kareboshi sebagai tempat angker di Makassar.
Baca Juga: Cerita Misteri Mausoleum OG Khouw di Jakarta, Konon Dihuni Naga Gaib dan Kuntilanak Hitam
Beberapa versi berbeda berkembang di masyarakat terkait gundukan misterius ini. Versi pertama mengatakan tujua muncul disaat Kerajaan Gowa Tallo berperang melawan VOC.
Versi kedua mengatakan tujua muncul untuk membantu warga Makassar menghadapi paceklik berkepanjangan selama 7 tahun lamanya di masa lampau.
Versi ketiga mengatakan tujua itu merupakan kuburan tujuh saudara berperangai buruk dan melakukan banyak dosa di wilayah tersebut, yang akhirnya dikutuk oleh para wali.
Namun banyak yang menyanggah versi ketiga ini karena terdapat tujua di tempat lain yang dinilai lebih mewakili legenda tujua versi ketiga tersebut.
Baca Juga: Cerita Misteri Situ Bojongmengger Ciamis, Konon Dihuni Sosok Siluman Ikan Gabus
Namun apapun versinya, warga Bugis dan Makassar percaya bahwa di dalam tujua yang kerap tercium wangi pandan itu nantinya akan muncul Tomanurung atau Dewa Keemasan pada akhir peradaban dan menolong mereka semua dari perang besar yang diramalkan akan terjadi di wilayah Karebosi.
Adapun cerita mistis Lapangan Karebosi menyebutkan bahwa disana kerap terdengar suara aneh yang menyeramkan. Ada pula yang mengatakan terdapat penampakan kuntilanak dan pocong.
Baca Juga: Kisah Misteri Nyi Pelet Penguasa Gunung Ciremai, Siluman Sakti dalam Percintaan
Sementara yang paling fenomenal adalah penampakan penunggang kuda yang kerap muncul saat malam hari ketika seluruh lampu dimatikan.
Warga sekitar meyakini hantu penunggang kuda itu merupakan penunggu tertua Lapangan Karebosi yang telah ada sejak puluhan tahun lamanya.
Terdapat kepercayaan yang mengatakan bahwa saat Maghrib tiba, seluruh kegiatan di tempat angker itu harus dihentikan. Serta larangan berkegiatan disana pada malam Jumat dan malam Senin. Dan yang tak ketinggalan, menggunjingkan Tujua Karebosi adalah hal yang tabu untuk dilakukan.