Kisah Misteri Batu Kursi di Purwakarta, Dipercaya Ada Kaitan dengan Legenda Sangkuriang

Kisah Misteri Batu Kursi di Purwakarta, Dipercaya Ada Kaitan dengan Legenda Sangkuriang

Ekel Suranta Sembiring
2020-08-03 11:00:34
Kisah Misteri Batu Kursi di Purwakarta, Dipercaya Ada Kaitan dengan Legenda Sangkuriang
Batu Kursi (foto: lampusatu.com)

Susunan batu dari berbagai ukuran membentuk garis yang dinamai warga setempat Batu Kursi yang berada di pinggir Waduk Jatiluhur, Purwakarta memiliki kisah misteri. Pasalnya, warga setempat percaya Batu Kursi ini masih berkaitan dengan legenda Sangkuriang.

Seorang tokoh masyarakat Desa Kutamanah, Kecamatan Sukasari, bernama Amad Fadil mengatakan, batu tersebut digunakan masyarakat terdahulu untuk menyaksikan keberangkatan Sangkuriang yang akan melamar Dayang Sumbi.

Baca Juga:

Rumah Milik Eks Menteri Kelautan dan Perikanan di Pangandaran ini Menyimpan Cerita Mistis, Begini Pengakuan dari Warga

Kisah Misteri Hantu Nenek Loyeh yang Sangat Ditakuti Salah Satu Desa di Pangandaran, Begini Cerita Seram dari Warga

Salah Satu Desa di Pangandaran Menyimpan Kisah Mistis yang Kerbaunya Selalu Hilang Dibawa Gaib, Begini Cerita Warga

Menurut Ahmad, susunan batu seluas sekira dua petak sawah itu hanya terlihat saat debit air di Waduk Jatiluhur surut. Saat musim hujan, area tersebut terendam air cukup dalam.

Saat bentuknya terlihat, banyak di antara warga yang datang untuk sekadar duduk-duduk sambil menikmati matahari tenggelam. Meski sudah dikenal sejak lama, lokasi batu-batu itu belum banyak dikunjungi wisatawan.

"Kebanyakan yang datang dari warga sekitar saja. Ada beberapa pendatang yang ziarah atau yang penasaran," kata Ahmad.

Dia mengatakan, akses menuju lokasi batu-batu tersebut selama ini belum ada sehingga Badan Usaha Milik Desa Kutamanah berencana mengembangkannya sebagai lokasi wisata.

Anggota Masyarakat Geografi Nasional Indonesia dan Kelompok Riset Cekungan Bandung T Bachtiar memperkirakan, batu-batuan itu berusia 15 juta sampai lima juta tahun.

"Proses pembentukannya, pada awalnya tersusun endapan. Endapan paling bawah paling awal mengendap," katanya.

Kemudian, endapan tersebut mendapat tekanan secara evolutif dari samping dan terlipat. Sehingga, membalikkan endapan yang semula vertikal bawah-atas menjadi sejajar ke samping.

"Setelah terlipat, lalu mendapatkan pengaruh panas dan dingin, diguyur hujan, lalu endapan itu retak-retak, pecah, dan bagian yang lunak terkikis, sedangkan bagian yang relatif kuat bertahan," tutur T Bachtiar.

Dia mengatakan, ketika danau tergenang, terjadi naik-turun muka air atau pasang-surut. Energi air tersebut dipercaya terus menerus mengikis endapan yang sudah terpecah-pecah.

Baca Juga:

Kisah Mistis Hantu Cik Pit yang Melegenda di Majalengka, Begini Wujud dan Sejarahnya

Cerita Misteri! 5 Tempat di Indonesia ini Dijuluki Kampung Setan

Sungai Cimanuk di Indramayu ini Menyimpan Kisah Misteri, Konon Ada Kerajaan Jin

Bagian yang lemah kemudian terkikis, menyisakan bagian yang kuat di atas hingga membentuk seperti kursi.

"Lama-kelamaan, batu ini bisa ambruk juga bila pengikisan sudah berlangsung lama dan bagian bawahnya tak sanggup lagi menyangga bagian atas," katanya.

Hal itu juga terjadi seperti pada batu peti yang terdapat di dekat lokasi batu kursi.

Sumber: pikiran-rakyat.com


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30