Di Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli ini alangkah baiknya kita membahas nasib anak Indonesia di tengah pandemi Covid-19 ini. Seperti kita ketahui, sebelum pandemi melanda anak-anak Indonesia masih bebas belajar dengan gurunya itupun dinilai masih memiliki kekurangan untuk mencerdaskan anak-anak Indonesia.
Nah, dan bagaimana nasib anak disaat pandemi melanda? Yang pastinya makin buruk, pasalnya mereka kehilangan kebebasan untuk bermain, bersosialisasi, ataupun mendapat pendidikan. Belum lagi faktor ekonomi orang tua yang bermasalah akibat Covid-19 ini, pastinya hak-hak mereka terancam hilang.
Baca Juga: Kisah Haru Bocah Usia 10 di Kutai Barat, Yatim Piatu Setelah Ibu dan Ayah Meninggal Akibat Covid-19
1. Mulai dari situasi pandemi nasional
(foto: Ju Photographer)
Seperti kita ketahui, jumlah kasus positif di Indonesia terus meningkat, dan sejak Maret 2020 kini telah mencapai 3.033.339. Justru hal ini membuat kebebasan berekspresi anak-anak Indonesia makin terancam. Hal ini juga dapat membuat si anak merasa stres dan cemas berlebihan.
2. Kebijakan pembelajaran jarak jauh, harus belajar online selama pandemi
(foto: kompas.com)
Akibat pandemi ini juga anak-anak Indonesia harus menerima kebijakan dari pemerintah yakni harus belajar online. Hal ini bertujuan untuk menjaga anak-anak Indonesia tidak terpapar virus corona.
Dibalik itu, pastinya proses belajar mengajar secara online sangat memiliki kekurangan. Dimana peran guru terbatas di layar komputer atau ponsel begitu juga anak-anak harus belajar mandiri ditemani orang tua. Padahal banyak orang tua yang nggak punya waktu atau nggak paham pada pelajaran anaknya.
Baca Juga: Peringati Hari Anak, Erick Thohir Unggah Harapan dan Potret Peluk dengan Sang Anak
3. Belajar online membuat pendidikan tersendat
(foto: Line Today)
Seperti dikatakan sebelumnya, proses belajar-belajar secara online sangat memiliki kekurangan. Masih lumayan bagi daerah yang memiliki akses internet masih bisa melaksanakan belajar online. Namun bagaimana dengan anak-anak di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat? Kabarnya disana tidak memiliki sinyal untuk telepon maupun SMS apalagi akses internet, bahkan sumber listrik pun sangat terbatas.
Justru hal ini merupakan masalah yang sangat besar bagi anak-anak di sana. Pasalnya, anak-anak disana nggak bisa menjalani pendidikan sebagaimana mestinya, Padahal pendidikan sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup mereka kelak.
4. Lingkungan pertemanan anak terbatas, memicu stres dan kesepian
(Foto: Halodoc)
Seperti kita ketahui, akibat pandemi ini pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan physical distancing. Maka berbagai tempat umum ditutup, termasuk sekolah. Hal ini juga berdapak ke lingkungan pertemanan anak sangat terbatas, akibatnya si anak bisa mengalami kesepian bahkan stres.
Baca Juga: Ini Jawaban Jokowi saat Anak SD Tanya Tugas Presiden, Mimpin Rapat hingga Ngecek Waduk
5. Meski sekolah di saat pandemi berat, bantuan dan dukungan tetap penting
(foto: Kompas.com)
Nah, di Hari Anak Nasional ini mari bangun kesadaran untuk menekatkan terus membantu dan mendukung si anak meski sekolah saat pandemi berat. Bagi orang tua manfaatkan waktu sebaik mungkin untuk terus mendidik anak, dan begitu juga bagi kakak yang mempunyai adik yang masih kecil di rumah, luangkanlah waktu untuk membantu pelajaran sekolahnya dan bermain dengannya.
Kita berdoa agar pandemi ini cepat teratasi, sehingga tahun depan kita bisa merayakan Hari Anak Nasional dalam kondisi yang lebih baik dan gembira. Ingat tetap taat prokes dan terus semangat untuk bertekad pandemi ini bisa kita lewati.
