Fakta baru pelecehan lagu Indonesia Raya akhirnya terungkap. Akedemisi Sejarah dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sebut pelecehan tersebut sebagai pelanggaran serius yang direncanakan dengan matang.
Baskara Tulus Wardaya, seorang akademis sejarah dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta menilai parodi lagu Indonesia Raya adalah pelanggaran serius yang tidak bisa disepelekan.
Baca juga: Potret Pose Herlin Kenza, Selebgram Cantik Asal Aceh yang Mirip Boneka Barbie
"Ini adalah sebuah penghinaan atau parodi yang sangat berat, serius, karena ini parodikan lagu kebangsaan," ungkapnya saat dihubungi pada Senin 28 Desember 2020.
Selain itu menurutnya muncul video tersebut adalah sebagai tindakan pelanggaran serius yang direncanakan dengan matang. Hal tersebut berdasarkan pada lirik, irama dan suara pelaku yang begitu baik mengenal lagu Indonesia Raya.
"Tampaknya ini, orang ini mempelajari lagu Indonesia Raya secara sungguh-sungguh, karena nyanyinya kan betul. Suara, nyanyi tuh bagus. Artinya ini bukan spontan, ini dipelajari. Maksud saya ini ada unsur kesengajaan dan orangnya mempersiapkan," ungkap Baskara.
Baca juga: Potret Pose Herlin Kenza, Selebgram Cantik Asal Aceh yang Mirip Boneka Barbie
Menurut baskara ini sama hal dengan tindak kejahatan seperti pembunuhan yang direncanakan. Menurutnya ini bukanlah sebuah tindakan iseng atau spontan tapi terencana dengan baik. Maka menurutnya, hukuman pelaku harus lebih berat, sebab masuk unsur kejahatan yang direncanakan.
"Jadi ini kalau pembunuhan, ini namanya premditated (sebelumnya direncanakan), bukan spontan. dan kalau di dalam hukum pembunuhan spontan dan premeditated yang terencana itu beda, hukumannya beda. Ini termasuk terencana.
