Pemerintah terus berupaya dalam bangun infrastruktur digital. Presiden Jokowi berharap dan ajak masyarakat agar bijak dalam mengunakan media sosial.
Presiden Joko Widodo lewat unggahan di salah satu media sosial resminya, Twitter menyampaikan bahwa pemerintah terus berupaya dalam membangun infrastruktur digital di seluruh wilayah Indonesia.
"Kita terus membangun infrastruktur digital yang lengkap dan menjangkau seluruh wilayah Indonesia," tulis Jokowi di akun Twitternya @jokowi Sabtu 19 Desember 2020.
Baca juga: KRL Jabodetabek di Libur Natal dan Tahun Baru Hanya Sampai Pukul 22.00 WIB
Jokowi berharap pembangunan infrastruktur digital yang lengkap dan menjangkau berbagai daerah tersebut bisa diimbangi dengan pemanfaatan dengan baik. Jokowi mengajak masyarakat agar bisa gunakan media sosial dengan konten-konten yang positif dan bermanfaat.
"Mari kita manfaatkan untuk hal-hal yang positif," tulis Jokowi.
Jokowi, Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut meminta masyarakat agar tidak sembarangan dalam mengunggah informasi di media sosial, Presiden meminta masyarakat bisa gunakan media sosial dengan penuh rasa tanggungjawab.
Kita terus membangun infrastruktur digital yang lengkap dan menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Mari kita manfaatkan untuk hal-hal yang positif.
— Joko Widodo (@jokowi) December 19, 2020
Mengisinya dengan penuh tanggung jawab, termasuk mengisi pemberitaan di media sosial dengan keteduhan dan kesejukan. pic.twitter.com/GfFOKMzuwL
"Mengisinya dengan penuh tanggung jawab, termasuk mengisi pemberitaan di media sosial dengan keteduhan dan kesejukan,"tambah Jokowi.
Baca juga: Pengendara Pribadi Keluar Masuk Jakarta Harus Dicek Hasil Rapid Antigen
Pernyataan Jokowi tersebut berdasar pada laporan Kemenkominfo yang menyebut bahwa masih tingginya pemberitaan bohong yang beredar di media sosial. Disebutkan bahwa pada Oktober 2020 dilaporkan Kemenkominfo telah memblokir 1.759 akun penyebar hoaks atau berita bohong seputar Covid-19.
Secara rinci terdiri dari Facebook sebanyak 1.300 akun, Instagram 15 akun, dari Twitter sebanyak 424 akun, dan dari YouTube sebanyak 20 akun. Dari sekian akun yang diblokir ada 104 orang yang telah diproses hukum dan menjadi tersangka. 17 Diantaranya telah ditahan.