Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan perluasan daratan Ancol dan Dunia Fantasi (Dufan) tidak akan menggangu nelayan. Hal tersebut terang dinyatakan Anies sebab jauhnya prok reklasmi Ancol dari pemukiman nelayan.
"Kawasan ini jauh dari perkampungan nelayan," kata Anies dalam video Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Sabtu, 11 Juli 2020.
Baca juga: Dallas Buyer Club, Film tentang Perjuangan ODHA dan Borok Bisnis Farmasi
Menurut Anies, rancangan reklamasi Ancol tidak akan menggangu aktivitas nelayan sebab jauh dari kawasan nelayan. Reklamasi ini menurtnya justru berdekatan dengan industri Ancol, Pelabuhan Tanjung Priok, dan Pantai Impian Jaya Ancol. Sebelum disahkan, Anies telah meminta pengelola Ancol untuk menganalias dampak lingkunan dari proyek reklamasi tersebut.
Namun kelompok nelayan berpendapat lain. Mereka mengungkapkan kekecewaanya atas keputusan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Menurut nelayan, apa yang dilakukan Anies akan mematikan ekonomi masyarakat nelayan di sekitar Jakarta sebab terdampak reklamasi Ancol.
Baca juga: WNA Perancis Ini, Predator Fedofilia dengan 305 Korban Anak
"Reklamasi yang diberikan izin yang dikeluarkan oleh Gubernur DKI adalah sinyal untuk mematikan masyarakat nelayan di Teluk Jakarta," kata perwakilan nelayan Jakarta Utara, Muhammad Tahir, di Ancol, Jakarta Utara, Minggu, 5 Juli 2020.
Menurut Tahir, reklamsi Ancol yang disetuji Anies tidak anya berdampak pada masyarakat Jakarta yang hidup di sekitar pesisir tapi juga daratan jakarta. "Soal pesisir Jakarta itu tidak bisa terlepas dari daratan yang ada di ibu kota Jakarta. Jadi apa yang dikeluarkan Gubernur DKI hari ini menurut saya bukan solusi yang baik," kata Tahir.
Sumber: medcom.id