Di Desa Ardisaeng, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur terdapat sebuah bukit punya pesona indah. Tetapi objek wisata bernama Bukit Piramid yang berdekatan dengan Gunung Argopuro itu sangat terkenal angker.
Gunung Argopuro menyimpan misteri legenda Dewi Rengganis yang hilang bersama enam dayangnya. Konon sang Dewi tidak suka bila ada orang yang mengganggu dan mengusik kawasannya. Para pendaki yang suka berbuat usil dan mengusik sering kali bisa kesurupan atau tersesat.
Baca Juga: Mitos Warga Lamongan Tidak Boleh Nikahi Orang Kediri Jika Tidak Ingin Bernasib Seperti Ini
Baca Juga: Batu Megalitikum di Bondowoso ini Selalu Membuat Warga Keserupan, ini Penyebabnya
Baca Juga: Telaga Rambut Monte di Blitar, Objek Wisata Unik Dihuni Ikan Langka yang Dikeramat Warga Setempat
Para dayang Dewi Rengganis juga terkenal di kalangan para pendaki. Seperti halnya Dewi selendang biru yang suka meminta pertolongan dan beberapa dayang suka menggoda para lelaki dengan mengajak kencan sehingga betah dan tidak mau meninggalkan Gunung Argopuro.
Cerita-cerita mistis lainnya mengenai Dewi Rengganis dan dayangnya juga kerap kali mengajak para pendaki mandi di tengah danau taman hidup dalam cuaca dingin dan berkabut. Jika para pendaki mengikutinya maka dia akan diajak menjadi penghuni alam gaib.
Menurut sejumlah sumber, di Kawasan Gunung Argopuro terdapat taman gaib, yaitu Taman Rengganis. Beberapa para pendaki bisa melihat taman ini, taman yang penuh dengan bunga dan buah. Meski begitu jangan sekali-kali memetik buah atau apapun di sana. Pasalnya jika seseorang memetik atau merusaknya maka tidak bisa keluar daerah situ.
Selain cerita mistis dari Dewi Rengganis, di atas Gunung Argopuro juga terdapat landasan pesawat yang sudah tidak digunakan lagi. Landasan yang terbengkalai itu juga menimbulkan banyak korban.
Menurut catatan sejarah pembangunan landasan pesawat di atas gunung tersebut dengan cara paksa kerja rodi. Para pekerjanya juga banyak yang dibunuh oleh serdadu Belanda. Dan mayatnya dikubur di sekitar landasan.
Baca Juga: Legenda Buaya Putih Jelmaan Rondo Mori di Bojonegoro
Bukti sejarah adanya landasan pesawat tersebut adalah adanya mesin genset bekas yang berada di salah satu sudut bekas landasan dan tersembunyi di antara semak belukar, dan di badan genset tertulis tahun 1912.
Selain mesin genset, ada juga menara pengawas yang sudah roboh. Selain itu tidak ada bangunan lain dan hanya terlihat sebuah lapangan terbuka yang ditumbuhi ilalang.