Pasca Pilpres kemarin, istirlah silent majority cukup ramai diperbincangkan khususnya di media sosial. Sebelumnya Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Jawa Barat, Ridwan Kamil menyinggung perihal silent majority di Instagram.
“Pelajaran. “Silent Majority” sudah berbicara,” ujar Ridwan Kamil.
“Siapa mereka? Mereka yang menyimak, tetapi jarang komen. Mereka yang jarang ribut-ribut di media sosial tiap akun ini posting #politik,” lanjutnya.
Baca juga: Direktur Strategi Puspenpol, Adrian Zakhary Soroti Keunggulan Prabowo-Gibran di Jateng dan Bali
Dilansir Cambridge Dictionary, silent majority ini sekelompok orang yang belum menyatakan pendapatnya terhadap suatu hal. Jika dikaitkan dengan politik, kelompok ini adalah bagian terbesar dari penduduk di suatu negara yang tidak terlibat aktif dalam politik dan tidak mengungkapkan pendapat politiknya di muka umum.
Sementara itu, Direktur Strategis Pusat Penerangan Politik (Puspenpol) Adrian Zakhary menyebut bahwa Silent Majority dari Gen Z dan Milenial itu sebenarnya ada di platform TikTok. Mereka menyimak dan memahami politik kemudian membuktikan demokrasi.
“Silent majority dari Gen Z dan Milenial ada di TikTok, mereka menyaksikan, mereka menonton, mereka memahami pilihan politiknya, dan 14 Februari lalu mereka membuktikan bahwa mereka adalah bagian dari Demokrasi Indonesia,” ujar Adrian.
Baca juga: Adrian Zakhary Dukung Gibran Rakabuming Siapkan Generasi Emas Cakap Digital
Puspenpol juga menilai konsep silent majority ini menjadi fenomena yang signifikan dan bertahan lama. Silent majority juga sulit diprediksi melalui jajak pendapat atau survei elektabilitas menjelang pemilu sebab sifatnya yang sengaja untuk diam atau tidak menunjukkan sama sekali.