Gunakan Kurikulum Merdeka, Nadiem Makarim: Tidak Ada Lagi Jurusan IPA, IPS atau Bahasa

Gunakan Kurikulum Merdeka, Nadiem Makarim: Tidak Ada Lagi Jurusan IPA, IPS atau Bahasa

Ekel Suranta Sembiring
2022-02-12 12:45:59
Gunakan Kurikulum Merdeka, Nadiem Makarim: Tidak Ada Lagi Jurusan IPA, IPS atau Bahasa
Mendikbud Ristek Nadiem Makarim (foto: Instagram @nadiemmakarim)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud Ristek) akan menerapkan Kurikulum Merdeka atau sebelumnya disebut Kurikulum Prototipe. Hal ini disampaikan langsung oleh Mendikbud Ristek Nadiem Makarim.

Baca Juga: Resep dan Cara Lengkap Membuat Soto Lamongan, Makanan Kesukaan Menkedikbud Nadiem Makarim

Tidak Ada Lagi Jurusan IPA, IPS atau Bahasa


Nadiem Makarim mengatakan, Kurikulum Prototipe akan memberikan otonomi dan kemerdekaan bagi siswa dan sekolah. Sehingga nantinya di sekolah SMA tidak akan ada lagi jurusan atau peminatan seperti IPA, IPS, atau Bahasa.

“Program SMA sekarang tidak ada lagi program peminatan untuk yang memiliki Kurikulum Merdeka. Ya tidak ada lagi jurusan, kejuruan atau peminatan,” kata Nadiem secara virtual, Jumat (11/2/2022).

Nadiem menjelaskan, siswa nantinya bebas memlih mata pelajaran yang diminatinya di dua tahun terakhir saat SMA. Sehingga tidak lagi akan terkatagorikan dalam kelompok jurusan IPA, IPS, atau Bahasa.

“Ini salah satu keputusan atau choice atau pemilihan yang bisa diberikan kemerdekaan bagi anak-anak kita yang sudah mulai masuk dalam umur dewasa untuk bisa memilih,” ucapnya.

Kurikulum Merdeka akan Diterapkan pada Tahun Ajaran 2022/2023


Nadiem mengatakan, Kurikulum Merdeka nantinya akan diterapkan di tahun ajaran 2022/2023. Ia mengatakan, sekolah tidak akan dipaksakan untuk mengikuti kurikulum itu, namun diberi kebebasan untuk memilih kurikulum yang sesuai kesiapannya.

Baca Juga: Ini Profil Guru Honorer yang Nangis ke Nadiem Makarim karena Digaji Rp100 Ribu Per Bulan

Konsep Kurikulum Merdeka Banyak Dikapai di Negara Maju


Nadiem mengatakan, saat ini konsep kurikulum merdeka sudah banyak dipakai di negara-negara maju. Menurut Nadiem, guru akan diberikan kewenangan untuk menentukan alur pembelajaran melalui kurikulum baru ini. 

“Jadinya guru ini bisa memilih kalau misalnya guru itu merasa dia mau lebih cepat, itu bisa. Kalau guru itu merasa dia mau pelan-pelan dikit untuk memastikan dari ketinggalan, juga bisa,” kata Nadiem.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30