Benyamin Ahmed merupakan seorang anak laki-laki yang berusia 12 tahun asal London. Ia berjualan karya seni digital dalam bentuk NFT (Non-Fungible Token) dan berhasil meraup 400.000 dolar AS atau setara Rp 5,7 miliar dalam kurun waktu 2 bulan saja.
Benyamin Ahmed mulai melakukan pemrograman setelah melihat ayahnya, Imran bekerja sebagai pengembang web. Sejak saat itu, ia mengisi waktu liburan sekolahnya dengan berenang, taekwondo dan belajar cara membuat kode.
Mengasah minat dan hobi
Sejak kecil Benyamin Ahmed sudah memiliki minat dalam dunia coding. Ia rutin mengasah kemampuannya dalam dunia coding.
Benyamin meluangkan waktunya sekitar 20 hingga 30 menit untuk belajar coding. Di hari libur pun, ia tetap rutin mengasah kemampuannya.
Hobi yang mendatangkan keuntungan
Karya seni berisi total 3.350 buah emoji ikan paus itu, berhasil terjual sebesar 290.000 pundsterling atau setara dengan Rp 5,7 miliar selama liburan sekolah, Benyamin Ahmed membuat karya seni digital bernama “Weird Whales”. Isinya berupa emoji ikan paus bergaya piksel. Kemudian ia menjualnya dalam bentuk Non-Fungible Token (NFT).
Pada akhirnya ialah yang menikmati keuntungan dari hasil latihannya dalam membuat coding.
Menjual di NFT
Tempat Ahmed menjual NFT Weird Whales sudah diperjualbelikan sebanyak 1.400 kali. Tercatat sudah ada 1.500 orang yang membeli karya seni Weird Whales ini.
NFT menjadi salah satu alternatif orang untuk menjual karya seni digitalnya. NFT dapat diartikan sebagai sebuah token kriptografi yang mewakili suatu barang yang dianggap unik. Dengan memiliki asset NFT, pemilik seperti memiliki karya seni atau barang antic
NFT ini sendiri mirip dengan asset digital lainnya, seperti Bitcoin dan Ethereum. Namun, perbedaan mendasarnya ialah tidak bisa dipertukarkan.
Weird Whales karya kedua
Weird Whales adalah koleksi seni digital kedua Ahmed. Sebelumnya, ia juga pernah membuat koleksi karya seni digital yang terinspirasi dari game piksel Minecraft, bernama “Minecraft Yee Haa”.
Pada Juni lalu, koleksi emoji Weird Whales yang jumlahnya 3.350 buah itu laku keras. Benyamin Ahmed mengakui bahwa ia pernah membuat karya lain yang terinspirasi dari Minecraft. Namun karya itu tidak terlalu laris.m
Kini Ahmed telah mendulang keuntungan besar, ia tetap berkarya dan saat ini ia sedang mempersiapkan karya ketiganya yang terinspirasi dari superhero.