TPU Rancacili yang berada di Kecamatan Rancasari, Kota Bandung menyimpan cerita mistis cukup horor. Pasalnya, pernah suatu hari, penjual satu jualannya diborong penghuni TPU itu. Hal ini diceritakan di Youtube Malam Mencekam.
Dilancir Correcto.id dari kanal YouTube itu, Pada Sabtu 4 September 2021, ada seorang pria bernama Dedi beru selesai main futsal bersama rekannya. Saat istirahat, ia melihat ada seorang pedagang sate dan sedang mendapat pembeli dari warga sekitar TPU Rancacili.
Baca Juga: Cerita Mistis di Gedung Pancasila Pasuruan, Konon Dihuni Hantu Cantik Namun Mukanya Hilang Setengah
Merasa kelelahan dan lapar, Dedi dan rekannya memutuskan untuk membeli sate yang sedang berjualan di dekat mereka. Setelah selesai makan, Dedi melihat pedagang sate itu melanjutkan perjalanan untuk berdagang ke tempat lain.
Pada saat itu juga, Dedi memutuskan untuk pulang ke rumah yang tak jauh dari TPU Rancacili. Sesampainya di rumah istri Dedi yang saat itu baru selesai bersih-bersih mengajak Dedi pergi keluar karena sedang ingin makan di luar.
Saat ingin pergi, Dedi melihat pedagang sate yang ia lihat tadi sedang berada di makam. Dedi kebingungan mengapa pedagang tersebut berjualan di tengah makam. Saat itu, Dedi tak menaruh curiga pasalnya dipikirkannya saat itu bahwa di makam juga memiliki kantor yang kemungkinan masih ada orang di dalamnya.
Saat pulang makan di luar bersama istri, pedagang sate yang dilihatnya ketika pergi tadi masih tetap berjualan di tengah makam yang bertempat di dekat rumahnya. Diterpa penasaran, Dedi menghampiri pedagang sate dan bertanya, “Bapa sedang apa?” tanya Dedi.
Pedagang sate tersebut menjawab “Ini dek, lagi jualan aja, Alhamdulillah rame. Banyak yang beli dari komplek”
Mendengar jawaban sang pedagang sate, Dedi langsung kebingungan karena sepenglihatannya tidak ada komplek di sekitarnya. "Pa, ini itu pemakaman, bukan komplek” ungkap dedi sambal menepuk pundak pedagang sate.
Pedagang sate bersikukuh bahwa ia sedang berjualan di komplek. Saat itu Dedi menepuk lagi pundak pedagang sate. "Pak, sadar! Istighfar, ini pemakaman, bukan komplek!” tegasnya.
Beberapa menit kemudian bapak pedagang sate yang diingatkan oleh Dedi mulai sadar dan melihat ke sekitarnya bahwa tidak ada komplek, namun hanya dikelilingi oleh makam. Spontan, bapak pedagang sate langsung pingsan.
Seketika, Dedi menelepon seorang teman untuk dapat menolongnya mengangkat bapak pedagang sate menuju kantor makam. Setelah sadar kembali, Dedi bertanya pada bapak tersebut “Bapa itu sedang apa di sini?”, tanya dia.
Pedagang sate itu menjawab “Iya dek, bapa tuh ngelewat, terus ada yang manggil Pak beli sate. Ya bapak masuk aja karena kelihatan sama bapak itu komplek dek, gede banget kompleknya. Banyak yang beli tuh,” ujar pedagang sate itu.
Dedi bertanya dimana terakhir kali pedagang sate itu menaruh gerobaknya. Namun ketika dilihat oleh Dedi, temannya, dan bapa pedagang sate ternyata sate yang dibeli tadi tersimpan di atas batu nisan semua.
"Pak emang yang beli tadi, kata bapak yang beli tadi ngasih uang? tanya Dedi.
“Iya, ngasih dek!” jawab pedagang.
Dedi meminta bapa pedagang sate untuk membuka laci di gerobaknya, namun mengagetkannya uang yang dihasilkannya tadi berubah menjadi daun.
Bapa tersebut diantar pulang oleh Dedi dan temannya. Sampai saat itu, bapa pedagang sate merasakan trauma. Hingga kini tidak pernah melewati pemakaman tersebut lagi.