Memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-76, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenakan pakaian adat salah satu suku yang ada di Indonesia yaitu Lampung.
Jokowi tiba di Istana Merdeka bersama dengan Ibu Negara Iriana. Ia tampak mengenakan busana nasional dengan kain songket sedangkan Jokowi mengenakan Pakaian Adat Lampung.
Setelah Jokowi mengenakan Pakaian Adat Lampung, banyak yang penasaran dengan makna yang terkandung dalam pakaian adat tersebut.
Oleh karena itu, berikut Correcto.id rangkumkan mengenai Pakaian Adat Lampung yang dipakai oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pakaian Adat Lampung di terdapat dua macam yaitu baju tradisiona Saibatin dan baju tradisional Pepadun. Kedua nama tersebut diambil dari suku yang mendominasi kawasan tersebut.
Baca Juga: Makna dan Filosofi Pakaian Adat Lampung yang Dipakai Jokowi saat Pimpin HUT RI ke-76
Saibatin adalah kelompok yang menempati area pantainya, sedangkan Pepadun adalah mereka yang meninggali kawasan atas.
Pakaian Adat Lampung Pepadun adalah didominasi warna putih dan Pakaian Adat Saibatin didominasi warna merah.
1. Baju Tradisional Saibatin
Makna baju tradisional Saibatin memiliki junjungan tunggal. Artinya, mereka mengakui mempunyai seorang raja. Saibatin terkenal karena adanya sigar pada kepala wanita yang wajib dikenakan dan hanya memiliki tujuh buah bengkokan sigarnya.
Sedangkan untuk laki-laki menggunakan tutup kepala layaknya kebanyakan pakaian asli Indonesia. Penutup kepala berbentuk kopiah yang berasal dari kain yang ditenun atau ketupang runcing yang disebut masyarakat disana.
Warna yang mencolok pada baju Saibatin dikuasai merah. Sebagian hiasan dipakai berwarna abu-abu hingga memunculkan kilauan perak. Bahkana ada juga mengenakan hiasan warna kuning emas yang membuat kesan mewah.
Baca Juga: Potret Jokowi dan Iriana Pakai Baju Adat Lampung Saat Hadiri HUT Kemerdekaan RI ke-76
2. Baju Tradisional Pepadun
Pada pakaian adat Lampung Pepadun, warna yang paling menguasai adalah putih bersih dan beberapa mempunyai unsur kuning mengkilat seperti emas.
Busana perempuan menutup seluruh anggota tubuh yang mencerminkan sebuah penghormatan dan norma kesopanan yang ada di masyarakat. Atasan mengginakan Bebe yaitu baju rajutan seperti lotus. Kemudian ada bju selappai atasan yng tida menutupi hingga ke lengan, dan biasanya memakai baju tambahan. Bawahan menggunakan kain khas Melayu yaitu rumbai ringgitan.
Untuk busana laki-laki atasan menggunakan semacam kemeja sebenarnya terdapat pilihan warna lainnya, yaitu hitam. Setelah itu akan dipakaikan selendang persegi yang digantungkan pada bahu dan menjulur pada dada.
Sedangkan untuk bawahan menggunakan celana putih dan melingkarkan sebuah kain tenunan berwarna kuning mengkilat.
