Wabah virus Marburg yang pertama kali dilaporkan di Guinea dan Afrika Barat, merupakan sebuah penyakit ganas dan rawan menjadi epidemi dengan tingkat kematian yang tinggi.
Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengungkapkan, pada tanggal 6 Agustus 2021, satu orang telah meninggal dunia akibat virus Marburg.
Belum ditemukan obat
Hingga kini, belum ada pihak manapun yang mengklaim sebuah obat dapat menanggulangi bahkan menyembuhkan seseorang dari virus Marburg. Termasuk WHO.
Baca Juga: Catat Lokasi Ini! Mulai Besok Penyekatan PPKM Jakarta Ditiadakan, Diganti Ganjil-Genap
Mengenal virus Marburg
Dilansir dari berbagai sumber, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyebutkan virus Marburg adalah sebuah penyakit yang mematikan dan sangat ganas, serta rawan menjadi sebuah epidemi karena memiliki tingkat kematian yang sangat tinggi.
Penyakit ini, sangat mirip dengan Ebola karena memiliki gejala berupa demam berdarah dan sangat menular.
Di Guinea sendiri, virus Marburg muncul di tempat yang sama dengan kemunculan Ebola pada tahun 2014 hingga 2016.
Baca Juga: Fantastis, Ini Besaran Gaji dan Nomor Punggung Lionel Messi Setelah Gabung Paris Saint-Germain
Berawal dari kelelawar
Seorang pejabat WHO di Guinea bernama Georges Ki-Zerbo, mengatakan virus Marburg berawal dari kelelawar Rousettus tang berada di gua dan tambang dan banyak dijumpai di daerah perbatasan dengan Liberia.
Berpotensi menyebar lebih luas
Masih menurut keterangan dari WHO, virus Marburg berpotensi menyebar sangat luas ke luar wilayah Guinea dan Afrika Barat. Untuk itu, harus adanya sebuah penghentian.