Mengenal Wabah Virus Marburg, Penyakit Ganas dan Rawan Jadi Epidemi dengan Tingkat Kematian yang Tinggi

Mengenal Wabah Virus Marburg, Penyakit Ganas dan Rawan Jadi Epidemi dengan Tingkat Kematian yang Tinggi

Ahmad
2021-08-11 10:32:05
Mengenal Wabah Virus Marburg, Penyakit Ganas dan Rawan Jadi Epidemi dengan Tingkat Kematian yang Tinggi
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengungkapkan, pada tanggal 6 Agustus 2021, satu orang telah meninggal dunia akibat virus Marburg. Ilustrasi. Foto: Pixabay

Wabah virus Marburg yang pertama kali dilaporkan di Guinea dan Afrika Barat, merupakan sebuah penyakit ganas dan rawan menjadi epidemi dengan tingkat kematian yang tinggi.

Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengungkapkan, pada tanggal 6 Agustus 2021, satu orang telah meninggal dunia akibat virus Marburg.

Belum ditemukan obat


Hingga kini, belum ada pihak manapun yang mengklaim sebuah obat dapat menanggulangi bahkan menyembuhkan seseorang dari virus Marburg. Termasuk WHO.

Baca Juga:  Catat Lokasi Ini! Mulai Besok Penyekatan PPKM Jakarta Ditiadakan, Diganti Ganjil-Genap

Mengenal virus Marburg


Dilansir dari berbagai sumber, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyebutkan virus Marburg adalah sebuah penyakit yang mematikan dan sangat ganas, serta rawan menjadi sebuah epidemi karena memiliki tingkat kematian yang sangat tinggi.

Penyakit ini, sangat mirip dengan Ebola karena memiliki gejala berupa demam berdarah dan sangat menular.

Di Guinea sendiri, virus Marburg muncul di tempat yang sama dengan kemunculan Ebola pada tahun 2014 hingga 2016.

Baca Juga:  Fantastis, Ini Besaran Gaji dan Nomor Punggung Lionel Messi Setelah Gabung Paris Saint-Germain

Berawal dari kelelawar


Seorang pejabat WHO di Guinea bernama Georges Ki-Zerbo, mengatakan virus Marburg berawal dari kelelawar Rousettus tang berada di gua dan tambang dan banyak dijumpai di daerah perbatasan dengan Liberia.

Berpotensi menyebar lebih luas

Masih menurut keterangan dari WHO, virus Marburg berpotensi menyebar sangat luas ke luar wilayah Guinea dan Afrika Barat. Untuk itu, harus adanya sebuah penghentian.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30