Beberapa waktu lalu, media sosial dihebohkan dengan dugaan penyuntikan vaksin kosong kepada warga yang berada di kawasan Pluit Timur, Jakarta Utara, Jumat, (6/8/2021).
Usai menjadi viral, polisi langsung melakukan penyidikan dan menetapkan salah satu tersangka yakni tenaga kesehatan berinisial EO yang dimintai tolong untuk menjadi relawan vaksinator.
- Ditetapkan Sebagai Tersangka
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan EO ialah seorang perawat. Dia menjadi relawan sebagai penyuntik vaksin dalam percepatan vaksinasi covid-19.
"Saudari EO seorang perawat yang memang diminta tolong, karena untuk vaksinasi massal butuh relawan yang tugasnya setiap hari sebagai vaksinator," kata Yusri kepada wartawan di Polres Jakut, Selasa (10/8/2021).
Dari hasil pemeriksaan terhadap EO, dia mengakui telah menyuntikkan vaksin kosong kepada warga berinisial BLP yang viral di medsos. EO kemudian ditetapkan sebagai tersangka UU Wabah dan Penyakit Menular.
Dalam kasus ini, polisi turut menyita sejumlah barang bukti. Antara lain, jarum suntik, botol vial, dan peralatan lain yang dipakai dalam proses vaksinasi.
Baca Juga: Ternyata Ini Perbedaan Paru-paru yang Sudah Divaksin dan Belum Divaksin
- Terancam Penjara 1 Tahun
Dari hasil pemeriksaan terhadap EO, dirinya mengakui menyuntikkan vaksin kosong kepada BLP. Untuk kemudian, EO ditetapkan sebagai tersangka UU Nomor 14 Tahun 1984 tentang Wabah dan Penyakit Menular. Dengan ancaman penjara selama 1 tahun.
"Yang namanya ini negara hukum, apapun kesalahan diatur dalam UU Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah dan Penyakit Menular. Setelah didalami kami persangkakan di Pasal UU Nomor 14 Tahun 1984 tentang wabah menular," ucapnya.
Baca Juga: Viral! Kerumunan Vaksinasi di Medan Berakhir Ricuh, Netizen: Harus Distel Dangdut Biar Goyang
- Motif EO Tidak Jelas dan Dianggap Lalai
Menurut Yusri, adapun pelaku suntik vaksin kosong itu tidak memiliki motif yang jelas, kecuali EO lalai memeriksa kembali isi suntikan lantaran hari itu dia sudah menyuntik 599 vaksin Covid-19 ke peserta vaksinasi di sekolah IPEKA Pluit.
Kemudian dari hasil pemeriksaan tersebut, EO mengakui telah menyuntikkan vaksin kosong kepada remaja BLP dan ia meminya maaf atas kelalaiannya.
"Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Saya tidak ada niat apapun. Saya murni ingin membantu menjadi relawan untuk memberikan vaksin. Saya juga minta maaf kepada seluruh masyarakat yang sudah keresahan oleh kejadian ini," kata EO.