Media sosial dihebohkan dengan sebuah video viral sorang ibu hamil dipukul oleh oknum petugas Satpol PP Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Dalam keadaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Satuan Polisi Pamong Praja melakukan razia, tetapi ada perilaku yang melenceng dengan memukul pemilik cafe.
Dalam video yang viral itu, tampak seorang Satpol PP masuk ke cafe milik Ivan (24) lalu terjadilah perdebatan sehingga timbul tensi yang tinggi. Kedua pihak cekcok lalu oknum pun memukul Ivan dan juga istrinya yang sedang hamil.
Kepala Diskominfo Gowa Arifuddin Saeni menjelaskan, bahwa saat melakukan razia mreka mendengar suara musik dari kafe atau warkop milik Nur Halim dan Riyana Kastury.
Baca Juga: Satpol PP Goa Pukul Ibu Hamil Berawal dari Teguran Pemilik Warung yang Berpakaian Seksi
"Saat itu Ibu Sekda bersama Satpol PP, polisi dan tentara masuk ke warkop itu. Awalnya semua berjalan lancar," ujarnya.
Kemudian, saat itu Pj Sekda Gowa Kamsina menegur Riyana, istri pemilik kafe, karena mengenakan pakaian seksi. Dia meminta perempuan itu untuk memperbaiki pakaiannya agar lebih sopan.
"Kemudian anak-anak merasa kenapa orang ini enggak sopan sekali, kita tidak mau dihargai, tapi kan tata krama dan kesopanan harus bagus. Nah mulai dari situ kemudian apa keluar mi dari teman ini dalam kondisi kurang stabil sehingga meledak mi, itu ji," kata dia.
Baca Juga: Satpol PP Tampar Pria dan Wanita Hamil saat Razia PPKM, Ini Videonya
Terkait kabar wanita tersebut hamil Arifuddin Saeni mengatakan bahwa wanita tersebut tidak hamil karena Amriana tidak mau di USG.
"Wanita yang dipukul oknum Satpol PP tidak hamil. Waktu mau dites USG, dia tidak mau. Ini perempuan tidak hamil," katanya.
Lebih lanjut Arifuddin merasa mengapa heran Amriana tidak mau dites USG setelah tes plano tidak menunjukkan adanya gejala kehamilan.
Baca Juga: Tragis, Gara-gara Bikin Konten, Seorang Pria Terlindas Truk Muatan Tanah, Ini Videonya
"Hasil tes plano tidak menunjukkan gejala hamil. Ketika mau tes lanjutan USG, yang bersangkutan tidak mau dites USG. Artinya apa?" imbuhnya.
Namun, terkait laporan yang dilakukan pemilik cafe, Pemkab Gowa tidak mempermasalahkan laporan insiden pemukulan tersebut.
"Tentu kita akan proses itu, nggak bisa dihalang-halangi to karena haknya membuat laporan polisi," ucapnya.
