Abi Rekso berpendapat bahwa program Vaksin Gotong Royong (VGR) yang sedang dijalankan adalah upaya nyata dari pemerintah agar warganya sehat wal afiat. Abi juga menegaskan perlu adanya kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Program Vaksin Gotong Royong (VGR) berbayar yang dihadirkan pemerintah mengundang pro dan kontra di masyarakat. Mereka yang menolak program tersebut menilai bahwa hal ini ada akal-akalan pemerintah mengambil keuntungan dari rakyat. Mereka yang setuju berpendapat bahwa ini adalah upaya pemerintah melakukan percepatan dalam membentuk kekebalan kelompok (herd immunity).
Baca juga: Fakta Lengkap dan Harga Vaksin Sinopharm Berbayar, Kini ditunda Kimia Farma
Deputi Kajian Said Aqil Sirodj, Abi Rekso menilai bahwa pro dan kontra atau perbedaan pendapat di masyarakat terhadap satu kebijakan pemerintah adalah sebuah keniscayaan. Namun yang terpenting menurutnya adalah tetap jernih dalam memberikan penilaian.
Abi sendiri menilai bahwa VGR berbayar adalah upaya pemerintah dalam memberikan pilihan pada masyarakat terkait vaksin covid-19. Mereka yang mampu untuk vaksin berbayar pemerintah persilahkan dan disediakan agar tetap terjamin dan aman. Satu sisi, pemerintah tetap menjalankan VGR gratis pada masyarakat. Menurutnya yang terpenting adalah tujuannya baik, yakni demi kembalinya hidup normal dengan herd immunity.
"Kita juga perlu memberikan pilihan kepada masyarakat. Jika masyarakat yang mampu, mau vaksinasi gratis negara tetap melayani. Namun jika ada masyarakat yang mau melakukan vaksin berbayar juga tidak boleh dihalangi. Saya rasa kita jangan berpolemik soal metode, sejauh itu demi herd immunity," dikutip correcto pada Senin 12 Juli 2021.
Baca juga: Satgas Penanganan Covid-19 Sebut Efikasi Vaksin Sinopharm di Atas 70 Persen
Selanjutnya Abi berpendapat bahwa dalam menghadapi pandemi ini semua pihak harus tetap tenang. Abi juga menjelaskan bahwa perlu pandangan yang jernih dalam memaknai VGR berbayar yang diselenggarakan pemerintah. Menurutnya yang pasti bahwa perlu kerjasama antara rakyat dan pemerintah dalam menghadapi pandemi saat ini.
"Kita perlu tenang dan terang dalam memaknai VGR (Vaksin Gotong Royong). Ini sebuah bentuk kerjasama nyata antara negara dan masyarakat. Bagi masyarakat yang mau membantu meringankan beban pemerintah, bisa melalui vaksinasi gotong royong. Dan yang perlu satu pemahaman, bahwa covid-19 ini tanggung jawab kita bersama. Baik negara, serta warganegara," ungkapnya.
Abi tidak setuju dengan mereka yang berpendapat bahwa VGR berbayar adalah cara pemerintah mengambil untung dari rakyat. Menurutnya, VGR berbayar adalah opsi untuk rakyat mendapatkan vaksin secara mandiri dengan lebih aman dan terjamin.
"Jika ada yang berpendapat bahwa vaksin gotong royong adalah cara pemerintah mencari keuntungan di tengah pandemi. Saya rasa dugaan itu kurang tepat. Karena vaksin gotong royong adalah satu alternatif pilihan rakyat menuju herd immunity, tulis Abi Rekso lewt akun Twitternya 12 Juli 2021.
Selanjtnya Abi mengajak kepada seluruh masyarakat untuk tidak ragu melakukan vaksinasi. Menurutnya hingga kini bau 14 juta orang yang telah disuntik vaksin. Maka demi mengejar target herd immunity diangka 180 juta, dirinya mengajak agar masyarakat yang belum divaksin untuk segera melakukan vaksinasi.
"Sementara ini masih 14 juta warga yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis ke dua. Untuk mengejar herd immunity diangka 180 juta hingga Desember. Maka setiap bulan perlu ada 36 juta warga yang tervaksin. Ini bukan kerja mudah. Kita harus sama2 menuju kesana," tulisnya.
"Saya mengajak segenap warga utk turut aktiv dalam mengkampanyekan aksinasi menuju herd immunity. Kita percaya salah satu hal yang nyata adalah vaksinasi. Di samping segala bentuk prokes dan obat terapi penunjang tetap divasilitasi pemerintah," pungkasnya.