Langkah strategis PTPN Group dengan melakukan transformasi berbagai sektor akhirnya membuahkan hasil manis. Holding Perkebunan Nusantara tersebut melaporkan mendapatkan untung hingga 1,1 Triliun rupiah tahun ini.
Laba bersih capai 1,1 Triliun rupiah
Melansir dari akun instagram resmi milik PTPN Group @holdingperkebunan menerangkan bahwa PTPN sebelumnya memang masih mengalami kerugian hingga ratusan miliar. namun setelah melakukan berbagai transformasi di berbagai lini akhirnya PTPN bisa memetik buah manis pada tahun ini.
Baca juga: Erick Thohir Singgung Inovasi di PTPN, Adrian Zakhary Bangun Kolaborasi dan Sinergi dengan Petani
"Di tahun 2020 masih mengalami kerugian Rp 834 Milyar, sedangkan per Mei 2021 berhasil mendapatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 1,078 Triliun. Capaian laba berada di atas RKAP, yaitu sebesar 160%," tulis akun Instagram @holdingperkebunan pada 1 Juli 2021
"Margin pendapatan sebelum pajak, bunga, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) pada tahun 2020 sebesar Rp 1,98 Triliun, sedangkan per Mei 2021 meningkat hingga Rp 4,59 Triliun. Peningkatan sebesar 132%," lanjutnya.
Langkah strategis PTPN Group
Adapun langkah strategis yang dilakukan PTPN Group selama ini terdiri dari 3 pilar andalan diantaranya adalah; portfolio Optimization & Operational Excellence, Commercial Excellence & Downstream Expansion, dan Asset Optimization & Strategic Partnership.
PTPN Group mulai unjuk gigi
Holding Perkebunan Nusantara mulai unjuk gigi. Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani menjelaskan bahwa di tengah gempuran wabah corona PTPN Group mampu buktikan diri.
"Dengan transformasi menyeluruh yang kita gencarkan ke sejumlah lini bisnis dan Anak Perusahaan, maka PTPN Group mampu menghasilkan kinerja yang menggembirakan di tengah kondisi pandemi Covid-19. Peningkatan kinerja PTPN Group semakin menunjukkan peran Holding Perkebunan Nusantara sebagai operational holding sudah tepat dan maksimal dijalankan," jelas Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani 1 Juli 2021.