Founder Total Politik Arie Putra menyebut, Pancasila merupakan sebuah konsepsi yang ditawarkan oleh Soekarno setelah Perang Dunia II.
Pernyataan itu, kata Arie Putra terinsipirasi dalam sebuah pidato seorang Soekarno yang sangat menggebu-gebu saat membicarakan sebuah makna Pancasila.
"Gw jadi teringat pidato Soekarno, dalam pidatonya Bung Karno menyampaikan, kemarin aku baru kembali dari luar negeri, lalu aku bertemu dengan Gandi, nama Indonesia melambung tinggi bagaikan mercusuar karena kita menawarkan konsepsi," kata Founder Total Politik Arie Putra dalam webinar 'Generasi Milenial, Generasi Pancasila' yang disiarkan secara langsung pada Selasa 1 Juni 2021 di kanal YouTube Correcto Official.
Baca Juga: Peringati Hari Lahir Pancasila, Ini Pesan Puteri Komarudin untuk Generasi Muda
"Sebuah poin dari bung Karno, ketika itu Pancasila gak sekadar sebuah alat namun sebuah konsepsi yang ditawarkan kepada dunia pasca Perang Dunia ke II," kata pria yang akrab disapa Arie ini.
Lebih lanjut, alumni Universitas Indonesia ini mengatakan, pasca Perang Dunia II banyak negara yang tidak punya konsepsi untuk membangun negaranya yang sudah merdeka, terlebih saat Inggris angkat kaki dari negara jajahannya yang meliputi setengah negara di dunia.
"Dunia, saat itu negara-negara pasca Perang Dunia ke II tidak punya arah, jadi tidak punya konsepsi untuk membangun negaranya. Jadi, banyak negara-negara baru pasca perang dunia ke II ketika Inggris angkat kaki dari negara jajahannya, itu ada setengah lingkar bumi ini memerdekakan diri," kata founder Total Politik ini.
Kemudian, pria yang identik menggunakan kaca mata ini mengibaratkan Indonesia merupakan peserta ospek yang paling pintar saat menawarkan sebuah konsepsi bernama Pancasila.
Baca Juga: Ketum PB HMI Sebut Pancasila Sebagai Pedoman Hidup Berbangsa
"Ibaratkan saat menjalani sebuah ospek, Indonesia ini menjadi anak yang paling pinter lah saat itu. Karena indonesia menawarkan yang tadi. dia tau negara-negara ini membutuhkan konsepsi," ujarnya.
Terakhir, kata founder Total Politik Arie Putra mengatakan soal permasalahan keberagaman Indonesia yang sering terjadi karena adanya rasa tidak mengerti dan hanya dapat disatukan dalam sebuah momen tertentu.
"Dalam permasalahan keberagaman yang ada, bang Arya orang batak, Putkom (Puteri Komarudin) orang sunda, saya orang minang, bang jansen batak, tapi saat nonton badminton kita dukung Indonesia," katanya
Pancasila Sudah Final
Sebagai penutup, Arie Putra menyampaikan perdebatan soal Pancasila sudah final dan harus diposisikan sebagai sebuah ilmu.
Namun, katanya, untuk membangun sebuah negara yang Pancasilais, Pancasila harus didefinisikan ulang.
"Ini soal spirit untuk menyampaikan konsepsi. Pancasila sudah final. Pancasila harus diposisikan sebagai ilmu, tapi membangun negara yang pancasilais harus didefinisikan ulang," tutup Arie Putra.