Baku tembak antara kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua dengan TNI-Polri kembali terjadi. Aksi baku tembak ini dikabarkan satu teroris KKB anak buah Lekagak Telenggen dinyatakan tewas.
Kasatgas Humas Nemangkawi, Kombes M Iqbal Alqudussy mengatakan baku tembak terjadi pada siang hari tadi sekitar pukul 12.30 WIT.
"Kontak tembak TNI-Polri dengan kelompok teroris Lekagak Telenggen di Kampung Maki, 1 teroris (KKB) tewas," kata Kombes Iqbal, Jumat (21/5/2021).
Hal senada diungkapkan Kapen Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suristiawa. Namun belum diketahui informasi lebih detail peristiwa tersebut.
"Info betul, keterangan lebih lanjut akan diinfokan nanti," ujar Kolonel Suriastawa.
Sebelumnya, pada Selasa (18/5) dini hari lalu, baku tembak juga terjadi di Kampung Maki. Kapolda Papua Irjen Fakhiri mengatakan personel Satgas Nemangkawi yang terluka akibat tertembak kakinya saat kontak tembak dengan KKB telah dievakuasi ke RSUD Illaga.
Dia mengatakan Makki merupakan salah satu kampung yang menjadi basis KKB sehingga anggota Satgas Nemangkawi berupaya mendekati dan masuk. Di kampung tersebut dilaporkan ada beberapa pimpinan KKB, seperti Lingkar, Seltius Waker, dan Peni Murib.
Baca Juga: Kepala Sekolah Kembali Buka Pintu Untuk Siswa Bengkulu yang Dikeluarkan Akibat Hina Palestina
"Kontak tembak dilaporkan berlangsung hingga siang," kata Irjen Fakhiri di Jayapura seperti dilansir Antara, Selasa (18/5).
Dia menambahkan Satgas Penegakan Hukum Nemangkawi masih melaksanakan pembersihan di Kampung Mayuberi. Kampung tersebut sebelumnya dikuasai KKB.
Pada hari yang sama, dua anggota TNI AD gugur diserang sekitar 20 orang di kamp PT Pentagon Terang Asli, Kali Brasa, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, sekitar pukul 11.20 WIT.
Kedua prajurit TNI AD yang gugur tersebut bernama Prada Ardi Yudi Ardiyanto dan Praka Alif, yang merupakan prajurit Yonif Linud 432 Kostrad. Keduanya tergabung dalam Satgas Pamrahwan.
Korban diserang dan dianiaya saat mengamankan pembangunan talut di kali atau sungai kecil Brasa, Dekai. Kelompok OTK tersebut juga merebut senjata api (senpi) serbu jenis SS2 V1 kaliber 5,56 milik kedua prajurit TNI.
Di tempat berbeda, empat anggota TNI yang tergabung dalam Satgas Pamrahwan juga terluka akibat dihadang dan diserang KKB OPM di Pegunungan Bintang.
Baca Juga: BPJS Kesehatan disebut Sebagai Sumber Kebocoran 279 Juta Data Penduduk, Ini Fakta Lengkapnya
Keempat prajurit TNI dari Yonif 403/Wirasada Pratista (WP) Kodam IV/Diponegoro dan Satgas Mobile Yonif 310/Kidang Kencana Kodam III/Siliwangi itu dihadang saat melintas di jembatan kayu 2, Kampung Yapimakot, Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, pada Selasa (18/5) malam.
Saat itu mereka diserang dalam perjalanan dari Oksibil ke pos TNI Serambokan. Belasan prajurit itu sedang menumpangi angkutan dengan membawa kebutuhan pokok dari Oksibil. Namun, dalam perjalanan, kendaraan mereka mogok. Saat berupaya memperbaiki, datang tembakan dari arah hutan. Baku tembak pun terjadi.