Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom respons soal dua prajurit TNI tewas dibacok dua puluh orang yang tidak dikenal (OTK) dengan senjata tajam.
Sebby Sambom mengklaim pasukannya bertanggung jawab atas penyerangan terhadap dua anggota TNI. Ia mengatakan hal tersebut bagian dari perang melawan militer Indonesia.
"Panglima Kodap XVI Yahukimo Elkius Kobak dan komandan lapangan bertanggung jawab. ... Komnas TPNPB di bawah komando Panglima Tinggi Gen Goliath Tabuni dan komandan operasi Unimportant Mayjen Lekagak Telenggen bertanggung jawab," kata Sebby seperti dikutip dari CNNIndonesia.com.
"TPNPB butuh senjata. Jadi tujuan jelas, perang pembebasan nasional bangsa Papua harus bergerak. Maka bersiap harus berusaha dan cari jalan," tutur dia lagi.
Baca Juga: Tampang Pelaku Rukiah Terhadap Aisyah yang Ditemukan Tewas Tinggal Kerangka Beredar di Medsos
Diberitakan sebelumnya, dua prajurit TNI tewas dibacok dua puluh orang tidak dikenal (OTK) dengan senjata tajam di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua pada Selasa (18/5/2021) sekitar pukul 11.00 WIT. Danrem 172/PWY Brigjen Izak Pangemanan mengatakan pelaku pembacokan itu diduga dari teroris KKB Papua.
Tewasnya kedua prajurit TNI bernama Prada Aryudi dan Praka M Alif Nur itu berawal saat kedua prajurit itu sedang melakukan pengamanan pembangunan pagar Bandara Nop Goliat Dekai.
Baca Juga: Kisah Seorang Pria Asal Banyuwangi Tidur di Pohon Kelapa Akibat Selingkuh
Pada saat melakukan pengamanan itu, kedua korban didatangi oleh 20 orang tak dikenal (OTK). Tanpa basa-basi, para pelaku langsung melakukan penganiayaan kepada kedua korban tanpa ampun dengan senjata tajam.
Kedua prajurit TNI ini tewas dengan luka bacok bagian kepala dan beberapa bagian tubuh mereka penuh luka. Tak hanya itu saja, setelah tahu kedua prajurit TNI itu tewas, maka senjata mereka yakni SS2 dirampas 20 teduka KKB Papua, dalam serangan tersebut.