Simak Keistimewaan dan Amalan Idul Fitri Bagi Umat Muslim

Simak Keistimewaan dan Amalan Idul Fitri Bagi Umat Muslim

Yuli Nopiyanti
2021-04-29 12:49:19
Simak Keistimewaan dan Amalan Idul Fitri Bagi Umat Muslim
Keistimewaan Hari Raya Idul Fitri (Foto:Dok.Istimewa)

Hari Raya Idul Fitri menjadi waktu yang paling ditunggu-tunggu seluruh umat muslim setelah melaksanakan ibadah di bulan Ramadan.

Bulan Syawal memiliki berbagai keistimewaan dan keutamaan yang mendatangkan kebaikan bagi umat yang mengamalkan sunnah.

Keistimewaan bulan Syawal sebaiknya disyukuri dengan beribadah kepada Allah SWT. Bulan Syawal adalah bulan kedua terbaik setelah bulan Ramadhan. Jadi, berakhirnya bulan Ramadhan bukan berarti berakhir pula amalan-amalan baik berpahala besar yang biasa didapatkan ketika bulan Ramadhan.

Baca Juga: Mengenang Nuzulul Quran, Peristiwa Sejarah Turunnya Alquran yang Jarang Orang Tahu

Sebelum salat Idul Fitri, Nabi Muhammad SAW mencontohkan untuk mengerjakan beberapa amalan sunah.

Berikut ini beberapa keistimewaan yang terdapat dalam Idul Fitri. dirangkum correcto.id dari berbagai sumber:

1. Membawa kebahagiaan dan kegembiraan

Dalam Alquran surat Yunus ayat 58, Allah berfirman:

Qul bifadlillaahi wa birahmatihii fa bizaalika falyafrahu, huwa khairum mimmaa yajma'un

Artinya:

"Katakanlah: "Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan"."

Hari Raya Idul Fitri adalah hari ketika umat muslim di seluruh dunia berbahagia dan bergembira karena Allah/ Hal ini dikarenakan mereka telah berhasil menyempurnakan ibadahnya dan memperoleh pahala puasa.

2. Merupakan hari yang baik

Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda:

"Allah telah memberi ganti bagi kalian dua hari yang jauh lebih baik, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha." (HR. Ab Daud dan An-Nasa’i dengan sanad hasan)

Hadits tersebut menjelaskan bahwa Idul Fitri merupakan hari yang lebih baik dari pada hari-hari lainnya.

3. Hari kembali berbuka

Idul Fitri adalah hari untuk kembali berbuka. Hal ini didasarkan atas makna dari kata 'Id' dan 'fitri'. Kata 'Id' berasal dari kata aada – yauudu yang berarti 'kembali'. Sedangkan fitri dalam hal ini diartikan sebagai buka puasa untuk makan.

Fitri berarti buka puasa berdasarkan akar kata ifthar (sighat mashdar dari aftaro– yufthiru) dan didasarkan atas hadits berikut. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:

"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidaklah keluar pada hari Idul Fitri (ke tempat shalat) sampai beliau makan beberapa kurma terlebih dahulu. Beliau memakannya dengan jumlah yang ganjil." (HR. Bukhari)

4. Kembali suci

Keistimewaan selanjutnya, Idul Fitri merupakan hari kembali suci. Hal ini berkaitan dengan makna kata 'fitri' yang berarti suci, dan bersih dari segala dosa-dosa. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda:

"Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

"Barangsiapa mendirikan shalat malam di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)

5. Merupakan hari pembagian hadiah

Idul Fitri merupakan hari pembagian hadiah. Pembagian hadiah ini artinya umat Islam yang telah satu bulan berpuasa serta mengerjakan amalan shaleh karena Allah maka akan memperoleh hadiah berupa ganjaran atau pahala atas ibadah yang telah ia kerjakan.

Berikut ini amalan sunah yang dianjurkan sebelum salat Idul Fitri dirangkum correcto.id dari berbagai sumber:

1. Memperbanyak ibadah pada malam Idul Fitri

Meski puasa telah berakhir akan tetapi sangat dianjurkan untuk memperbanyak ibadah di malam takbiran atau malam sebelum Idul Fitri.

Hal tersebut sebagaimana diriwayatkan oleh sahabat Abu Umamah berikut ini:

"Barangsiapa yang beribadah pada Idul Fitri dan Idul Adha semata-mata mengharap ridha Allah, maka hatinya itu tak akan mati di mana hati-hati orang lain mati." (HR Ibnu Majah).

Ibadah itu meliputi membaca Al Quran, membaca tasbih, shalat malam, memperbanyak istigfar, dan lain sebagainya.

2. Mandi sebelum berangkat shalat Ied

Kedua yaitu disunnahkan untuk mandi sebelum shalat Ied. Hal ini juga salah satu sunah yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.

Dalam hadits riwayat Ibnu Majah, Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Dan dari Abdullah bin Abbas Raliyallahu Anhuma, ia berkata, Bahwasannya Nabi Sallallahu Alaihi wa Sallam mandi pada hari Idul Fitri dan Idul Adha."

3. Berhias diri dan memotong kuku sebelum salat ied

Sebelum melaksanakan salat ied, ada baiknya untuk membersihkan diri dari kotoran. Misalnya dengan memotong kuku tangan dan kuku kaki setelah mandi.

Tujuan mandi agar terhindar dari hadas kecil dan hadas besar. Sedangkan memotong kuku adalah untuk memaksimalkan kebersihan.

4. Memakai pakaian terbaik dan wewangian

Nabi Muhammad SAW menganjurkan kepada para sahabatnya untuk menggunakan pakaian terbaik serta memakai wewangian saat salat ied.

Hal itu sebagaimana tertulis dalam sebuah hadis dari Ali bin Abi Thalib Radhiallahu 'Anhu, menyeburkan bahwa:

"Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam memerintahkan kami pada dua hari raya untuk memakai pakaian terbaik yang kami punya, dan memakai wangi-wangian yang terbaik yang kami punya, dan berkurban dengan hewan yang paling mahal yang kami punya." (HR. Al Hakim dalam Al Mustadrak).

5. Makan sebelum berangkat shalat Ied

Sebelum melaksanakan salat Idul Fitri, umat Muslim dianjurkan untuk makan atau minum terlebih dahulu. Anjuran ini tercantum dalam hadis dari Anas bin Malik RA.

"Rasulullah tidak berangkat pada Idul Fitri hingga beliau memakan beberapa kurma," (HR. Bukhari).

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Seribu Tumpeng, Tradisi Unik di Solo Peringati Nuzulul Quran

6. Memperbayak takbir hingga shalat Ied tiba

Biasanya umat muslim akan mengumandangkan takbir sejak malam  menuju sholat Idul Fitri dilangsungkan.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Quran Surah (QS) al-Baqarah ayat 185:

"...dan hendaklah kamu sempurnakan bilangan shaum serta bertakbir (mengagungkan) Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukuran," (al-Baqarah:185).

7. Mengambil jalan yang berbeda saat pulang sholat.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda:

"Nabi SAW ketika hari raya mengambil jalan yang berbeda (antara pergi dan pulangnya).” (HR. Bukhari)


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30