Bahlil Lahadalia resmi dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Menteri Investasi pada Rabu, 28 April 2021.
Usai dilantik, Bahlil Lahadalia menjanjikan prosedur investasi yang sederhana dan satu pintu untuk kedepannya.
Resmi menduduki kursi Menteri Investasi, berikut sosok dan jejak karir Bahlil Lahadalia.
Bahlil Lahadalia merupakan seorang pengusaha sebelum menjabat sebagai pejabat negara. Ia lahir di Banda, Maluku Tengah, 7 Agustus 1976.
Baca Juga: Janji Bahlil Lahadalia Setelah Dilantik Presiden Jokowi Menjadi Menteri Investasi
Sebelum menjadi Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di kabinet Indonesia Maju.
Sosok Bahlil Lahadalia dikenal pekerja keras dan pantang menyerah, sejak SD dirinya sudah mulai berbisnis dengan jualan kue untuk membantu kedua orang tuanya.
Jejak Karir Bahlil Lahadalia
Menjadi seorang Menteri Investasi, ternyata jejak karir Bahlil Lahadalia tidak semudah yang dibayangkan.
Sejak duduk di bangku SD, Bahlil Lahadalia mulai berjualan kue. Masa remajanya ia habiskan di terminal, ia pernah menjadi kondektur angkot hingga menjadi sopir angkot untuk mencari uang.
Dengan modal pas-pasan, Bahlil Lahadalia memutuskan untuk merantau ke Jayapura niat untuk kuliah melanjutkan pendidikannya.
Baca Juga: Fakta Unik Bahlil Lahadalia, Kepala BPKM Disebut Jadi Menteri Investasi
Lewat kerja kerasnya, ia akhirnya mendaftarkan diri di kampus swasta di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay Jayapura, Papua.
Kemudian saat kuliah, Bahlil Lahadalia terus bekerja dan mencari uang. Bahkan ia pernah menjadi tukang gerobak dan diberi upah Rp 200.
Atas semangatnya, ia pun tamat dari pendidikannya. Bahlil Lahadalia mengawali karirnya di dunia keuangan sebagai pegawai kontrak asuransi.
Mantan ketua umum HIPMI ini ditawari temannya untuk membangun perusahaan konsultan keuangan. Sejak saat itu karirnya mulai melejit dan ia menjadi CEO PT Rifa Capital dengan gaji Rp 35 juta.
Untuk diketahui sebelum menjadi Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Kabinet Indonesia Maju.