Salah satu sekolah di Jakarta memiliki kisah mistis lantaran banyak siswa keserupan berhari-hari. Hal ini terjadi dikaitkan dengan proyek laboratorium yang didirikan di tempat makhluk gaib.
Salah satu siswa bernama Nur mengaku, ak bisa melupakan kejadian beberapa tahun lalu itu. Dia ingat betul betapa tubuhnya gemetar karena takut melihat teman-temannya bergerak tak terkontrol.
Baca Juga: Kisah Mistis Dua Wanita Dibanguni Hantu saat Lagi Tidur di Hotel Angker Anyer
Bagian hitam mata mereka seakan mengecil hingga menyisakan putihnya saja. Belum lagi suara-suara aneh yang keluar dari mulut mereka. "Semua orang panik," kenangnya.
Beberapa siswa yang takut ikut kesurupan langsung semburat meninggalkan kelas. Melihat situasi yang sangat kacau, guru-guru berdatangan ke ruang kelas tersebut. Mereka langsung menangani siswa-siswi yang kesurupan. Karena yakin murid-murid itu diganggu makhluk halus, guru-guru mendekap mereka, lalu membacakan ayat-ayat Alquran.
Baca Juga: Pengalaman Mistis Mantan Pramugari saat Nginap di Hotel Jepang, Susah Tidur Akibat Gangguan ini
Upaya tersebut membuahkan hasil. Siswa yang kesurupan berhasil ditenangkan. Treatment yang diberikan para guru berhasil mengusir makhluk halus yang mengganggu. Setelah situasi normal, kegiatan belajar-mengajar dilanjutkan.
Namun, ternyata ketenangan itu hanya bertahan sehari. Esoknya, gangguan datang lagi. Kali ini di kelas yang berbeda. Kejadian berulang itu berlangsung selama sepekan. Peristiwa aneh tersebut membuat guru-guru mencari tahu penyebabnya.
"Ini kejadian yang membingungkan. Masak para siswa kesurupan seminggu berturut-turut. Akhirnya, guru-guru berkonsultasi dengan salah satu tokoh agama di sekitar sekolah," terang Nur yang kini sudah kuliah.
Saat berkonsultasi, sang tokoh agama menyebutkan bahwa gangguan itu berkaitan dengan proyek pembangunan laboratorium di samping sekolah. "Jadi, di samping sekolah ada rawa. Karena ingin dibangun laboratorium, rawa itu diuruk pakai tanah," ujar Nur.
Menurut tokoh agama setempat, rawa tersebut dihuni oleh ribuan bangsa jin. Bahkan, berdasar penelusuran tokoh agama itu, jin-jin tersebut mendirikan kerajaan di dasar rawa.
"Katanya, kerajaan jin itu sudah ratusan tahun berdiri di dasar rawa tersebut," ucap Nur.
Artinya, kerajaan itu sudah ada sebelum sekolah tersebut dibangun. "Mereka merasa terganggu dengan proses pembangunan laboratorium. Makanya, mereka mengganggu para siswa," lanjutnya.
Amelia, salah seorang guru, menambahkan, tokoh agama itu memberikan jalan keluar supaya gangguan tak lagi menimpa para siswa. Yakni, menghentikan pembangunan laboratorium. Awalnya, solusi tersebut sempat ditolak. Para guru berdebat sengit.
Mereka yang tak percaya hal gaib ingin pembangunan dilanjutkan. Sebab, sekolah sangat memerlukan laboratorium untuk kepentingan belajar para siswa.
Baca Juga: Kisah Mistis Kapten TNI Tatang yang Hancurkan Raja Jin Santet
Namun, sebagian guru lainnya yakin bahwa penjelasan tokoh agama itu tidak mengada-ada. Setelah beberapa kali proses pertemuan, keputusan pun diambil.
"Demi kebaikan bersama, pembangunan itu dihentikan total," jelas Amelia. Sejak pembangunan laboratorium dihentikan, tidak ada lagi murid yang kesurupan.
Sebagai gantinya, sekolah menyediakan laboratorium dengan memanfaatkan ruang yang ada di bangunan sekolah. Hingga kini, laboratorium tersebut masih digunakan sebagai tempat penelitian para siswa.