Tingkat kematian yang diakibatkan oleh virus Nipah atau NiV di India sebanyak 100 persen hingga kekhawatiran Kementerian Kesehatan atau Kemenkes RI terhadap virus yang berpotensi menjadi pandemi di Asia.
Virus Nipah sendiri muncul pertama kali di Malaysia pada tahun 1998 hingga 1999. Kemudian menyebar ke Singapura hingga Bangladesh. Pada akhirnya, virus ini mempunyai tingkat kematian 100 persen di India.
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengatakan, pada tahun 1998 tepatnya di Malaysia terdapat sebanyak 265 kasus dan 105 orang lainnya dinyatakan meninggal dunia.
Tepat 2001, masih dalam keterangan WHO yang dilansir Selasa 27 Januari 2021, di India tepatnya di daerah Siliguri terdapat 66 kasus dan 45 orang lainnya meninggal dunia.
Baca Juga: Fakta-fakta Virus Nipah yang Dikhawatirkan Jadi Pandemi Baru Dunia
Kemudian mulai Januari hingga Maret 2005 tepatnya di Tangail, Bangladesh terdapat kematian 92 persen. Dimana 11 dari 12 pasien tersebut meninggal karena virus Nipah.
Tahun 2007 tepatnya bukan April, virus ini kembali menimbulkan 5 kasus kematian di Nadia, India.
Jika dijumlahkan, sejak 1998 sampai 2008, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO ini telah mencatat sebanyak 477 kasus dan 248 lainnya meninggal akibat virus Nipah.
Baca Juga: Fakta-fakta Bansos Ayam Hidup dan Mati di Cianjur yang Viral
Lalu, Kementerian Kesehatan RI merespon virus Nipah yang telah masuk dalam 10 daftar yang dapat memicu kesehatan masyarakat, mengatakan waspada dengan potensi penularan virus yang diakibatkan dari ternak babi di Malaysia yang melalui kelelawar pemakan buah.
Sekedar informasi, virus Nipah adalah penyakit zoonosis yang ditularkan ke manusia dari hewan melalui makanan yang terkontaminasi atau langsung dari orang ke orang.
