Black box atau kotak hitam Sriwijaya SJ-182 sudah ditemukan lokasinya. Kabar tersebut disampaikan Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) atau Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito di Jakarta Utara, Minggu 10 Januari 2021.
"Keberadaan kotak hitam diyakini berdasarkan sinyal yang dipancarkan dari dua alat tersebut," kata Bagus kepada media di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, Jakarta Utara.
Keberadaan kotak hitam atau yang lebih dikenal dengan black box yang berisi perekam data penerbangan elektronik, yang menggambarkan CVR (Cockpit Voice Recorder) atau FDR (Flight Data Recorder), atau kombinasi keduanya, ditemukan oleh KN SAR Basudewa sudah membawa peralatan yang diperlukan untuk mencari kotak hitam untuk merapat ke KRI Rigel.
Baca Juga: Fakta Terbaru Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ-182
Meskipun begitu, pencarian kotak hitam itu akan terus dilakukan. Bagus berharap dalam waktu dekat bisa segera ditemukan.
Lebih lanjut, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, lokasi black box pesawat jenis Boeing 737-500 tersebut diketahui setelah Kapal Republik Indonesia (KRI) Rigel mendapatkan sinyal yang diduga kuat berasa dari kotak hitam atau black box pesawat yang sedang dicari.
“TNI bersama tim gabungan juga tengah menyiapkan rencana pengangkatan potongan besar pesawat dengan menggunakan kapal yang memiliki alat crane untuk mengangkut benda besar,” kata Hadi dalam keterangan tertulis, Minggu 10 Januari 2021.
TNI dipastikan akan terus melakukan upaya menemukan seluruh korban, bagian pesawat, dan juga keberadaan black box pesawat.
Sekedar informasi, black box atau kotak hitam adalah istilah dalam industri penerbangan untuk menyebut perekam data penerbangan elektronik, yang menggambarkan CVR (Cockpit Voice Recorder) atau FDR (Flight Data Recorder), atau kombinasi keduanya.
Satu hal yang perlu diperhatikan tentang Black Box ini adalah bahwa warnanya bukanlah hitam, melainkan oranye. Alasannya, tentu saja agar lebih mudah ditemukan.
Baca Juga: Fakta BPOM Restui Vaksin Covid-19 Sinovac, Efek Sampingnya Ringan
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu 9 Januari 2021 pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Pesawat take off dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.
Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.