Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bongkar informasi yang menyatakan info korupsi Mensos Juliari bukan Rp 10 ribu tapi Rp 100 ribu per paket sembako bansos Covid-19.
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menerangkan bahwa pihaknya mendapat informasi bahwa paket sembako Rp 300 rb sampai di masyarakat hanya Rp 200 ribu. Hal tersebut berarti telah terjadi tindak korupsi paket sembako bansos Covid-19 sebesar Rp 100 ribu.
Baca juga: Pemerintah Terapkan Bantuan Sosial Tunai untuk Wilayah Jobodetabek
"Kalau informasi di luar, sih, dari Rp300 ribu paling sampai ke tangan masyarakat Rp200 ribu, katanya 'kan gitu," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata di Gedung KPK, Selasa 15 Desember 2020.
Menurutnya informasi tersebut masih didalami oleh KPK. Menurutnya dalam kasus korupsi paket bansos Covid-19 yang melibatkan Mensos Juliari Batubara tersebut berpotensi melibatkan banyak pihak, termasuk pihak vendor.
"Tetapi 'kan kami lihat juga siapa, sih, yang menjadi vendor-vendor yang menyalurkan sembako apakah mereka laik memang dia punya usaha pengadaan sembako atau tiba-tiba perusahannya baru didirikan kemudian langsung dapat pengerjaan itu, lalu dia men-sub-kan ke pihak lain, dia hanya ingin mendapatkan fee, itu 'kan harus didalami," tuturnya.
Baca juga: Karni Ilyas Umumkan ILC Pamit, Episode Terakhir Angkat Tema Renungan Akhir Tahun
KPK hingga kini masih melakukan penyelidikan secara mendalam kasus korupsi Mensos Juliari Batubara. Atas kabar yang beredar di atas KPK ingin mendalami berapa besaran paket bansos sesungguhnya yang sampai kepada masyarakat.
"Kami ingin lihat sebetulnya berapa, sih, dari anggaran itu yang sampai kepada masyarakat," ujar Alex.
