Fasilitas di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) terlihat rusak saat para simpatisan Pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab yang baru tiba dari Arab Saudi.
Bahkan, salah satu simpatisan yang menjemput kedatangan pimpinan FPI tersebut ada yang meninggal dan beberapa diantaranya pingsan.
Sebelumnya, Pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab tiba dari Arab Saudi di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, Selasa 10 September 2020 disambut ribuan pendukungnya. Rombongan Habib Rizieq mendarat pukul 08.37 WIB.
Baca Juga: Fakta-fakta Petugas Bandara Sambut Kedatangan Habib Rizieq
Sejak pagi massa memadati pintu kedatangan Terminal 3 Bandara Soetta. Mereka rela berjalan kaki sejauh satu kilometer dari gerbang Tol Sedyatmo karena pintu masuk disekat polisi.
Sejumlah orang tampak menangis melihat kedatangan Habib Rizieq. Namun ada beberapa juga yang pingsan karena terjepit di tengah dorongan massa.
Setelah menyapa simpatisannya sebentar, Habib Rizieq langsung menuju kediamannya di Petamburan, Jakarta. Sebagian massa pun ikut berkonvoi dengan kendaraan yang dinaiki Habib Rizieq.
Soal simpatisan Habib Rizieq yang meninggal, setelah diselediki lebih lanjut, simaotisan tersebut merupakan seorang lansia bernama Sotong meninggal dunia di tengah kerumunan massa Front Pembela Islam yang menunggu kedatangan Imam Besar Habib Rizieq Shihab di Jalan Slipi, Palmerah, Jakarta Barat pada Selasa 10 November 2020. Dia diduga kehabisan napas akibat terhimpit kerumunan.
Pria itu jatuh ke aspal saat berdesak-desakan dengan massa. Sempat diberikan oksigen agar bisa bernapas, namun nyawanya tak tertolong.
Sotong merupakan seorang pedagang ikan dan dia berasal dari Bogor, Jawa Barat.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat Kompol Arsya menyatakan, jenazah Sotong segera dibawa polis ke rumah sakit.
Baca Juga: Habib Rizieq Tiba di Indonesia, Langsung Gelar Pertemuan
AKP Hariyanto dari Polsek Palmerah menyebutkan, pihaknya masih mendalami penyebab kematian pria itu.
Sotong diduga meninggal dunia karena serangan jantung. Hariyanto menyatakan belum bisa memberikan keterangan lebih detail tentang kasus itu.
"Masih kami dalami penyebabnya," kata dia.
