Indonesia resmi jatuh ke jurang resesi. Kemudian, pemerintah melalui Tenaga Ahli Utama Kedeputian III Kantor Staf Presiden (KSP) Edy Priyono, mengatakan Indonesia lebih baik dari negara lain saat resesi ekonomi menghampiri.
Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Indornsia pada kuartal III 2020 yang masih terkontraksi minus 3,49 persen (year-on-year/yoy) atau resmi resesi.
"Beberapa negara lain lebih buruk dibandingkan pertumbuhan Indonesia pada periode ini," kata Tenaga Ahli Utama Kedeputian III Kantor Staf Presiden (KSP) Edy Priyono dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis, 5 November 2020.
Baca Juga: Istana Sebut Keadaan Ekonomi RI di Tengah Corona Lebih Baik dari AS
Edy Priyono menyatakan, keadaan ekonomi Indonesia di tengah pandemi corona lebih baik dari Amerika Serikat (AS).
Selain AS, keadaan ekonomi Indonesia juga lebih baik dari China, Taiwan, Vietnam, dan Korea Selatan.
Pernyataan itu muncul berdasarkan data BPS yang menyebutkan keadaan ekonomi dalam negeri selama pandemi corona lebih baik dari beberapa negara di dunia.
Negara-negara tersebut hanya mengalami pertumbuhan ekonominya di kuartal III-2020 lebih baik daripada Indonesia.
Meskipun begitu, Edy mengakui saat ini memang keadaan ekonomi Indonesia dalam keadaan yang tidak baik, namun mengalami kenaikan yang positif.
Lebih lanjut, Edy mengatakan, melalui sejumlah program dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebagai langkah yang tepat. Selain itu, pemerintah terus mendorong belanja pemerintah. Hal ini membuat pertumbuhan konsumsi pemerintah pada kuartal III-2020, positif.
Di samping itu, kelompok menengah-atas perlu terus didorong untuk meningkatkan konsumsinya
Soal perkembangan kasus corona di Indonesia, pemerintah masih konsisten dengan penanganan dampak corona melalui berbagai aspek.
Baca Juga: Resmi Resesi, Ini Dampak yang Akan Masyarakat Rasakan
Pertama, Kesehatan yakni dengan mengendalikan penyebaran corona, meningkatkan angka kesembuhan dan menekan angka kematian; Kedua, Perlindungan sosial dengan menjaga daya beli masyarakat; Ketiga, Ekonomi dan Keuangan dengan menjaga semaksimal mungkin agar dunia usaha tetap bisa bergerak.
Sebelumnya, Pemerintah melalui Tenaga Ahli Utama Kedeputian V Kantor Staf Presiden (KSP) Rumadi Ahmad menjelaskan, akan melibatkan ulama dalam hal ini orgamisasi keagamaan untuk membahas kehalalan vaksin corona.
Kemudian, Ketua Lajnah Kajian Pengembangan Sumberdaya Manusia (LAKPESDAM) NU merujuk pada hukum Islam mengenai teori darurat atau nadhariyat ad-darurah. Ada juga pembahasan tentang rukhsah atau kemudahan yang diberikan oleh Allah SWT. Kemudahan itu sebagai jalan bagi umat Islam jika dihadapkan pada situasi yang mengancam jiwa, hal yang sangat dilindungi Islam (hifz an-nafs).