Indonesia resmi masuk jurang resesi. Dengan begitu, masyarakat akan merasakan berbagai dampak akibat resesi tersebut.
Sekedar informasi, pertumbuhan ekonomi kuartal III 2020 yang masih terkontraksi minus 3,49 persen (year-on-year/yoy) atau resmi resesi.
Kemudian, beberapa dampak yang mungkin terjadi di masyarakat setelah Indonesia masuk jurang resesi.
Pertama, akan terjadinya penurunan pendapatan di kelompok masyarakat menengah dan bawah secara signifikan. Hal ini akan menimbulkan orang miskin baru.
Baca Juga: Istana Sebut Keadaan Ekonomi RI di Tengah Corona Lebih Baik dari AS
Selain itu, desa akan jadi tempat migrasi pengangguran dari kawasan industri ke daerah-daerah karena gelombang PHK massal.
Angkatan kerja baru makin sulit bersaing karena lowongan kerja menurun. Sementara itu, perusahaan kalaupun lakukan rekruitment akan prioritaskan karyawan lama yang sudah berpengalaman.
Masyarakat cenderung berhemat untuk membeli barang sekunder dan tersier. Fokus hanya pada barang kebutuhan pokok dan kesehatan.
Dampak lainnya, yakni meningkatnya konflik sosial di masyarakat karena ketimpangan semakin lebar.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik ( BPS) melaporkan, produk domestik bruto (PDB) RI pada kuartal III-2020 minus 3,49 persen (year on year/yoy).
Secara kuartalan, ekonomi sudah mulai tumbuh sebesar 5,05 persen dan secara kumulatif masih terkontraksi 2,03 persen.
Baca Juga: Merujuk Hukum Islam, Pemerintah Ajak Ulama Soal Kehalalan Vaksin Corona
Dibandingkan kuartal II-2020, realisasi pertumbuhan ekonomi tersebut membaik. Pasalnya, pada kuartal II lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi yang cukup dalam, yakni mencapai 5,32 persen.
Kabar baiknya, pemerintah melalui Tenaga Ahli Utama Kedeputian III Kantor Staf Presiden (KSP) Edy Priyono menyatakan, keadaan ekonomi Indonesia di tengah pandemi corona lebih baik dari Amerika Serikat (AS).
Selain AS, keadaan ekonomi Indonesia juga lebih baik dari China, Taiwan, Vietnam, dan Korea Selatan.
Pernyataan itu muncul berdasarkan data BPS yang menyebutkan keadaan ekonomi dalam negeri selama pandemi corona lebih baik dari beberapa negara di dunia.
Negara-negara tersebut hanya mengalami pertumbuhan ekonominya di kuartal III-2020 lebih baik daripada Indonesia.