Vaksin Virus Corona atau Covid-19 yang dibuat oleh perusahaan CureVac yang didukung oleh Bill Gates dan Dietmar Hopp dianggap dapat meningkatkan antibodi dalam melawan virus.
Franz-Werner Haas, Chief Executive CureVac mengatakan bahwa pihaknya sangat termotivasi oleh data sementara fase 1.
Karena itu, pihaknya tetap berkomitmen penuh dan berada di jalur yang tepat untuk memulai uji klinis Fase 2b/3 sebelum akhir 2020. Hal itu dikatakan setelah membaca data dan diskusi dengan otoritas regulasi.
Baca Juga: Dokter Vaksinolog Ungkap Penyakit yang Bisa Dikendalikan dengan Vaksin
Dalam pengembangan vaksin ini, CureVac menggunakan pendekatan messeger RNA (mRNA) yang mengintruksikan sel membuat protein khusus guna menghasilkan respons imun yang melindungi tubuh terhadap virus.
Berdasarkan data uji coba Fase 1, menurut CureVac lima dosis yang diuji secara umum ditoleransi dengan baik oleh tubuh relawan dan memicu peningkatan antibodi penawar virus serta tanda-tanda pertama aktivasi sel-T.
Baca Juga: Daftar Lengkap Provinsi Prioritas Penerima Vaksin Corona
Sel T merupakan sejenis sel darah putih yang membantu melawan virus. Untuk uji klinis tahap awal, CureVac ini melibatkan 250 individu berusia 18-60 tahun di Jerman dan Belgia.
Saat uji klinis, beberapa peserta mengalami efek samping sakit kepala, menggigil dan nyeri otot, dengan sejumlah kecil orang yang melaporkan demam. Yang dilaporkan bersifat sementara dan diselesaikan dalam 24 hingga 48 jam.