Pemerintah melalui Staf Khusus Menteri Kesehatan RI (Kemenkes) Alexander Kaliaga Ginting Suka, Sp.P, mengatakan terdapat beberapa provinsi yang menjadi prioritas penerima vaksin corona.
Staf Khusus Kemenkes Bidang Pembangunan dan Pembiayaan Kesehatan Kementerian Kesehatan itu menambahkan terdapat 10 Provinsi di Indonesia yang menjadi prioritas pemerintah dalam menerima vaksin wabah yang berasal dari Wuhan, China ini.
Ke-10 provinsi tersebut didapatkan dari angka penularan dan angka kasus positif, dengan tujuan membatasi penuran virus corona.
10 Provinsi yang dipilih berdasarkan daerah dengan laporan kasus corona terbanyak ini. Hal itu juga dilakukan untuk menurunkan angka kematian atau case fatality rate yang tinggi di Indonesia. Termasuk di dalamnya meringankan beban rumah sakit rujukan yang merawat pasien corona.
Baca Juga: Erick Thohir Jamin Vaksin Corona yang Diberikan ke Masyarakat Aman
Untuk vaksinasi, nantinya petugas kesehatan di puskesmas hingga fasilitas kesehatan di tingkat kabupaten atau kota yang biasa melakukan tes dan penelusuran kasus corona akan ditambah. Khususnya petugas yang akan mengumpulkan data, dan dianggap sebagai tugas yang vital karena akan mendata siapa saja yang berhak menerima vaksin corona untuk diprioritaskan.
Berikut 10 provinsi dengan kasus corona terbanyak di Indonesia:
DKI Jakarta: 107.229 kasus, atau 25,8 persen dari total kasus nasional.
Jawa Timur: 53.002 kasus, atau 12,8 persen dari total kasus nasional.
Jawa Barat: 36.924 kasus, atau 8,9 persen dari total kasus nasional.
Baca Juga: Diteken Oleh Jokowi, Ini Aturan Jam Kerja dan Hak Cuti di UU Cipta Kerja
Jawa Tengah: 34.618 kasus, atau 8,3 persen dari total kasus nasional.
Sulawesi Selatan: 18.372 kasus, atau 4,4 persen dari total kasus nasional.
Sumatera Barat: 14.940 kasus, atau 3,6 persen dari total kasus nasional.
Riau: 14.841 kasus, atau 3,6 persen dari total kasus nasional.
Kalimantan Timur: 14.345 kasus, atau 3,5 persen dari total kasus nasional.
Sumatera Utara: 13,277 kasus, atau 3,2 persen dari total kasus nasional.
Kalimantan Selatan: 11.893 kasus, atau 2,9 persen dari total kasus nasional.