Sungai Petanu yang berada di Banjar Lebah, Desa Bedulu, Blahbatuh, Gianyar, Bali, menyimpan kisah misteri. Pasalnya, warga setempat sering mendengar musik tidak tahu sumbernya.
Misteri suara musik tersebut sebenarnya sudah ada sejak lama, dan bisa didengar oleh warga yang rumahnya berada di dekat aliran Sungai Petanu. Uniknya, musik yang menggema sejenis musik disko.
Baca Juga: Cerita Mistis Menara Air UI, Sering Terjadi Penampakan Hantu Usil
Musik tersebut selalu terdengar setiap tengah malam hingga pukul 03.00 Wita. Warga setempat mengatakan hal ini rutin terjadi menjelang akhir tahun.
Warga mempercayai musik tersebut berpusat di Sungai Petanu, dan merupakan musik yang dimainkan wong samar atau di Bali kerap disebut gamang.
Keyakinan warga bahwa itu merupakan musik dari alam gaib, lantaran musik yang menggema tak pernah bisa tertangkap alat perekam.
Meskipun sungai tersebut dikenal angker, namun tetap ada aktivitas di sana, seperti warga yang mencari batu padas. Namun para pencari batu ini mengaku hanya berani berada di sungai sampai Pukul 14.00 Wita.
Baca Juga: Cerita Mistis Villa Rosa di Depok, Dihuni Sosok Gaib Mencari Tumbal
“Ya, di sini angker, tapi astungkara tidak pernah lihat begituan. Saya di sini palingan sampai pukul dua siang, gak berani lama-lama,” ujar seorang pencari batu padas.
Istri Kelian Dinas Banjar Lebah, Ni Komang Ariani rumahnya yang berada di atas Sungai Petanu membenarkan ia dan warganya mendengar musik diduga bersumber dari Sungai Petanu.
“Banyak yang bilang itu musik dari alam gaib, tapi entah benar atau tidak saya tidak tahu. Tapi yang jelas, musiknya tidak bisa direkam pakai alat perekam. Sering ada yang mau rekam, tapi gak bisa,” ujarnya.
Ariani mengatakan, musik dunia lain itu selalu terdengar setiap menjelang penghujung tahun. Dan, itu terjadi sudah sejak beberapa tahun lalu.
“Tahun 2018 tidak ada, tahun 2017 ada tapi waktu itu musiknya agak sendu. Sekarang lagi ada, dan musiknya seperti musik diskotik,” ujarnya.
Terlepas benar atau tidaknya musik itu bersumber dari alam gaib, Ariani sangat meyakini Sungai Petanu angker.
Kata dia, aktivitas di alam sana juga sama seperti di alam manusia. Sebab, selain musik ini, ia juga kerap mencium bau lawar dan bawang goreng setiap Hari Suci Galungan.
“Kalau Galungan, saya turun ke bawah untuk mengaturkan canang, mencium bau lawar dan emba (bawang goreng) itu biasa. Ada yang bilang sungai di kawasan sini ada griya (istana) wong samar,” ujarnya.
Hal yang sama juga dikatakan pemuda setempat, I Kadek Honda, yang rumahnya berada di atas sungai. Kata dia, volume musik alam gaib relatif tidak biasa.
“Dulu yang dengar hanya yang rumahnya dekat sungai, tapi sekarang semua warga banjar dengar. Apalagi saat hari-hari tertentu, seperti magpag Kajang Kliwon, volumenya makin besar,” ujarnya.
Dek Ona sapaannya, mengaku kerap mencoba merekam musik tersebut namun tak berhasil. Bahkan rekaman dilakukannya saat tengah malam saat suasana banjarnya sepi.
“Tidak bisa direkam, saya sudah beberapa kali mencoba saat suasana banjar sepi, saat hanya ada musik itu saja yang menggema. Tapi tak pernah masuk ke dalam rekaman. Kalau mau dengar, coba aja nanti malam ke sini pukul 12 malam,” tandasnya.
