Vaksin Corona yang akan digunakan di Indonesia tidak berefek samping. Hal itu disampaikan oleh Direktur Registrasi Obat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Lucia Rizka Andalusia.
Rizka Andalusia mengatakan bahwa tiga kandidat vaksin Corona yang akan digunakan di Indonesia diantaranya vaksin produksi Sinovac, Sinopharm (G42), dan CanSino.
"BPOM mengawal pelaksanaan uji klinis vaksin, dari hasil inpeksi BPOM yang pergi bersama Kemenkes, Mui, PT Biofarma sebagai produsen, tidak ada kejadian efek samping serius dari pemberian uji vaksin tersebut," kata Lucia dalam Konferensi Pers, di Youtube FMB9ID_IKP, Kamis, 15 Oktober 2020.
Baca Juga: Vaksinisasi Corona Dimulai November, Begini Janji Terawan
Lebih lanjut, Lucia juga menambahkan, tim BPOM melakukan inpeksi ke China hari ini. Hal itu tak lain demi memastikan keamanan akses vaksin Covid-19 yang cepat dan bermutu.
Kemudian vaksin yang akan tiba pada November, pihaknya mengklaim aman untuk digunakan sebab BPOM telah melakukan pengawasan mulai dari penyusunan protokol uji klinik, pemberian, hingga pelaksanaan uji klinik.
Untuk uji klinik vaksin Sinovac yang dilakukan di FK Unpad, Bandung sudah hampir selesai. Karena itu, LUcia berharap pada 16 Oktober hari ini sebanyak 1.620 subjek penelitian telah selesai direkrut (diberikan suntik kedua).
Baca Juga: Fakta-fakta Kenapa UU Cipta Kerja Perlu Diterbitkan dan Manfaatnya untuk Ekonomi
Sekedar informasi bahwa uji klinik fase 3 di Bandung ini telah berlangsung sejak 11 Agustus lalu.
"Perlu kami sampaikan uji klinik vaksin yg dilaksanakan tim penelitian FK Unpad telah sampai tahap akhir rekrutmen subjek penelitian, pada 16 Oktober besok, diharapkan total 1.620 subjek telah selesai rekrut,"ungkap Lucia.