Lukisan bakul jamu yang pemiliknya seorang seniman asal Dukuh Pelang, Desa Bade, Kecamatan Klego Boyolali, bernama Ki Djoko Sutedjo, menyimpan cerita misteri. Sebelumnya, lukisan ini sudah puluhan tahun berpindah tangan dan sekarang kembali ke Ki Djoko.
Dari sejumlah kolektor yang pernah memajang lukisan tersebut, mengaku ada sebuah kekuatan yang menyebabkan objek lukisan berupa mata bakul jamu bisa berkedip, dan bibirnya bisa tersenyum.
Baca Juga: Kisah Misteri Keramat Tajug di Serpong, Dipercaya Sebagai Tempat Pencucian Benda-benda Pusaka
“Di sanggar saya ternyata sudah ada empat orang yang mengatakan lukisan bakul jamu tersebut ada yang menunggui katanya. Percaya atau tidak tidak Allah-lah yang tahu. Sekarang mulai tahun 2016 sudah kembali lagi di desa tempat kelahirannya,” kata Ki Djoko.
Beberapa waktu lalu, Ki Djoko mendapatkan laporan, ada kejadian aneh lagi saat lukisan itu dipajang di salah satu rumah kolektor.
Bahkan, si pemberi informasi itu mengatakan, setiap ada tamu datang lukisan bakul jamu tersebut bisa senyum dan matanya bisa berkedip-kedip sendiri.
Baca Juga: Sering Terjadi Kecelakaan, ini Cerita Misteri Tikungan Jalan Sidareja-Karangpucung Cilacap
“Nah, setelah kejadian itu lukisan saya kemudian diberikan kepada Haji Sumardi di Jakarta. Entah kenapa lukisan ini kemudian diberikan kepada orang lain lagi katanya sama juga bisa senyum sendiri,” ungkap warga asli Klego ini.
Ki Djoko melanjutkan, saat dimiliki oleh Haji Sumardi itulah, akhirnya yang bersangkutan menelepon dirinya. Jikalau diberikan orang lagi, lebih baik lukisannya di pulangkan lagi saja ke tempat asalnya.
“Ya, setelah itu, lukisan bakul jamu ini kembali ke saya dan saya tukar dengan lukisan baru,” imbuhnya.
Lebih lanjut Ki Djoko menceritakan, lukisan bakul jamu sudah ada 24 tahun lalu, sampai sekarang. Lukisan tersebut saat ada di sanggar seni rupa ki Djoko di dukuh Pelang, Desa Bade, Klego, Boyolali. Bagi yang ingin melihat kondisi lukisan bisa mampir ke sanggarnya.
Ki Djoko mengatakan, lukisan bakul jamu ini dikerjakan pada 1996 di sanggarnya Paku Budaya di kawasan Jalan Soekarno-hatta, Semarang.
Pada waktu itu memang ia masih menetap di semarang. Pada tahun yang sama dipamerkan di Pura Mangkunegaran Solo dalam rangka memeriahkan gelar budaya yang diselenggarakan oleh Begug Poernomo Sidi, mantan bupati wonogiri waktu itu. Setelah pameran lukisan bakul jamu dibeli oleh H Suyoto asalKlego, selang beberapa tahun kemudian lukisan diberikan kepada Haji Sulistyo Jakarta.
Sumber: Suara Merdeka Solo
