Ilmu sihir memiliki sejarah yang amat tua. Sejak zaman para nabi terdahulu, ilmu yang berawal dari kemampuan jin itu sudah mewarnai kehidupan manusia. Ilmu sihir ini biasanya diperuntukkan untuk tujuan tidak baik bahkan bisa mengancam nyawa seseorang demi terwujudnya sebuah tujuan salah satu pihak.
Di Indonesia praktik ilmu sihir bisa dikatakan masih ada keberadaannya bahkan cenderung ramai. Bahkan, saking terkenalnya ilmu sihir di Indonesia memiliki berbagai sebutan seperti pelet, santet, teluh dan masih banyak lagi.
Praktik ilmu sihir ini ternyata bukan hanya ada di Indonesia loh, banyak juga kegiatan yang menyesatkan dan mematikan soal ilmu sihir ini di berbagai belahan dunia lainnya.
Baca Juga : Kisah Misteri Melanggar Sumpah Pocong Bisa Jadi Setan, Mitos atau Fakta?
1. Toltec
Ilmu sihir Toltec sering digunakan oleh masyarakat Mexico dan Guatemala karena diyakini ilmu ini mampu meremukan tubuh target hingga meninggal dunia. Media yang digunakan biasanya berbentuk kumpulan tulang.
2. Voodoo
Ilmu sihir yang mirip santet ini berasal dari Haiti dan Afrika. Voodoo sering digunakan oleh yang meyakininya untuk menghancurkan kehidupan si target dan biasanya menggunakan media boneka yang ditusuk oleh benda tajam atau bahkan dibakar lalu si target akan merasakan kesakitan hingga pendarahan yang hebat.
Baca Juga : Kisah Misteri Pulung Gantung yang Konon Bisa Membuat Korbannya untuk Bunuh Diri
3. Lamia Gipsy
Jika Voodoo dilakukan dengan tusukan dan dibakar, Lamia Gipsy cukup memberikan mantra kepada benda yang sering digunakan si target hingga si korban ini merasakan kesakitan dan meregang nyawa.
4. Maasai
Ilmu sihir yang digunakan oleh suku ini ialah dengan cara mengirimkan musuh tak kasat mata sehingga si target akan mengalami kesakitan bahkan hilang akal dan mati mengenaskan.
Baca Juga : Kisah Mistis Ramuan Guna-guna Cirik Barandang yang Buat Targetnya Tergila-gila
5. Malka Moma
Berbeda dengan konsep ilmu sihir lainnya, Malka Moma biasanya digunakan untuk menghancurkan target dengan cara menyanyi berkelompok ataupun sendiri, namun cenderung berkelompok 2h sampai 5 orang. Dampak yang diterima si target biasanya kesakitan di organ vital beberapa hari dan kemudian meregang nyawa.