Nasib 9 Provinsi Ditangan Luhut Binsar Dalam Penanganan Corona

Nasib 9 Provinsi Ditangan Luhut Binsar Dalam Penanganan Corona

Ahmad
2020-09-15 18:35:05
Nasib 9 Provinsi Ditangan Luhut Binsar Dalam Penanganan Corona
Foto: Instagram/luhut.pandjaitan

Presiden Jokowi memerintahkan kepada Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan serta Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo untuk menekan angka kematian akibat Corona di 9 provinsi.

Bahkan, Jokowi memberikan target selama dua pekan untuk segera terealisasi perintah tersebut.

Perintah Jokowi kepada Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan serta Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo diungkapkan oleh Juru Bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang disiarkan langsung di kanal YouTube Setpres, Selasa 15 September 2020.

"Presiden Joko Widodo, telah menugaskan kepada Menko Marves, Bapak Luhut Binsar Pandjaitan dan Kepala BNPB, Bapak Doni Monardo untuk bisa bekerjasama dengan Bapak Menteri Kesehatan, Bapak Terawan untuk dapat menangani kasus COVID-19 di provinsi-provinsi ini," kata Wiku.

Baca Juga: Pemerintah Sebut 16.286 Relawan Kesehatan Siap Tangani Corona

Sekedar informasi, kesembilan provinsi yang dimaksud adalah:

1. DKI Jakarta

2. Jawa Barat

3. Jawa Tengah

4. Jawa Timur

5. Sumatera Utara

6. Kalimantan Selatan

7. Sulawesi Selatan

8. Papua

9. Bali

Lebih lanjut, Wiku mengatakan target yang diverikan Jokowi tidak hanya seputar angka kematian saja. Melainkan juga bagaimana menurunkan jumlah kasus positif baru dan meningkatkan angka kesembuhan pasien corona di provinsi-provinsi tersebut.

Terkait strategi, wiku memaparkan dengan cara: 

Pertama, menyamakan data pusat dan daerah dalam pengambilan keputusan.

Kedua, melakukan Orasi Yustisi untuk penegakan disiplin protokol kesehatan dengan menggunakan peraturan pidana untuk menindak yang melanggar aturan.

Ketiga, menurunkan mortality rate dan meningkatkan recovery rate.

Keempat, Penanganan secara spesifik klaster-klaster COVID-19 di tiap provinsi.

Baca Juga: Alami Kenaikan 3.507, Kasus Positif Corona jadi 225.030, 8.965 Meninggal

Sekedar informasi, kasus positif corona semakin hari semakin bertambah. Tercatat, kasus positif virus corona di Indonesia mengalami kenaikan sebesar 3.507. Dengan begitu, maka total kasus positif corona di Indonesia mencapai 225.030 dari yang sebelumnya 221.523 pada Senin 14 September 2020.

Dilansir dari situs covid19.go.id, Selasa 15 September 2020, pasien positif corona yang meninggal bertambah sebanyak 124 orang. Dengan jumlah ini maka total korban meninggal akibat COVID-19 menjadi 8.965.

Kabar baiknya, tingkat kesembuhan juga mengalami kenaikan. Hingga hari ini, ada 2.660 pasien corona yang sembuh. Sehingga, total jumlah kesembuhan pasien corona di Indonesia menjadi 161.065.

Kemudian, Pemerintah melalui Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyebut ada 16.286 relawan tenaga kesehatan yang siap membantu penanganan corona jika dibutuhkan.  Terawan mengungkap jumlah dokter yang siap disebar untuk penanganan corona.

"Total relawan tenaga kesehatan Nusantara Sehat dan internship yang sudah ditempatkan ada sebanyak 16.286 orang tersebar di rumah sakit COVID-19 dan laboratorium sarana kesehatan untuk melayani terkait COVID-19," kata Terawan seperti dilihat pada YouTube Setpres hari ini, Selasa 15 September 2020.

Dari 16.286 relawan tenaga kesehatan yang siap membantu penanganan corona jika dibutuhkan, ada 3.500 dokter dan sekitar 800-an tenaga kesehatan.

Indonesia dapat bebaskan diri dari virus corona tanpa vaksin. Pernyataan ini datang dari Ahli biologi molekuler Ahmad Rusdan Handoyo yang meyakini keberadaan vaksin dan obat yang masih memakan waktu lama.

Dia mengatakan, kunci pemutusan mata rantai virus yang berasal dari Wuhan, China ini berada di kombinasi 3T (testing, tracing, dan treatment) serta 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan). 

Kunci ini juga harus didukung dengan kebijakan lockdown atau Pembatasan Sektor Berskala Besar (PSBB) yang harus dituruti oleh masyarakat untuk menghentikan mobilitas yang menjadi faktor penyebaran Covid-19. 

"Kombinasi 3T, 3M dan dalam tanda kutip lockdown. Karena uji klinis vaksin belum tentu berhasil, jadi perlu langkah antisipatif," ujar Ahmad dilansir dari CNN, Senin 14 September 2020.





Sumber: Detik, Tempo, Tribunnews


Share :

HEADLINE  

Prabowo, Titiek dan Didit : Maaf Lahir dan Batin

 by Ramadhan Subekti

March 31, 2025 10:00:00


Prabowo dan Gibran Akan Salat ID di Masjid Istiqlal

 by Ramadhan Subekti

March 31, 2025 01:00:00


Azizah-Arhan Nonton Timnas Indonesia, Andre Rosiade Dikerjai

 by Dimarirenal

March 26, 2025 15:10:00