Pemerintah melalui Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyebut ada 16.286 relawan tenaga kesehatan yang siap membantu penanganan corona jika dibutuhkan. Terawan mengungkap jumlah dokter yang siap disebar untuk penanganan corona.
"Total relawan tenaga kesehatan Nusantara Sehat dan internship yang sudah ditempatkan ada sebanyak 16.286 orang tersebar di rumah sakit COVID-19 dan laboratorium sarana kesehatan untuk melayani terkait COVID-19," kata Terawan seperti dilihat pada YouTube Setpres hari ini, Selasa 15 September 2020.
Dari 16.286 relawan tenaga kesehatan yang siap membantu penanganan corona jika dibutuhkan, ada 3.500 dokter dan sekitar 800-an tenaga kesehatan.
Baca Juga: Alami Kenaikan 3.507, Kasus Positif Corona jadi 225.030, 8.965 Meninggal
Dilansir dar situs Kementerian Kesehatan, arti dari internship adalah pemahiran dan pemandirian dokter baru lulus pendidikan untuk penyelarasan hasil pendidikan dengan kondisi di lapangan.
Terakhir, Terawan meminta semua pihak patuh pada protokol kesehatan. Ini penting demi menekan angka penyebaran corona.
Sekedar informasi, kasus positif corina semakin hari semakin bertambah. Tercatat, kasus positif virus corona di Indonesia mengalami kenaikan sebesar 3.507. Dengan begitu, maka total kasus positif corona di Indonesia mencapai 225.030 dari yang sebelumnya 221.523 pada Senin 14 September 2020.
Dilansir dari situs covid19.go.id, Selasa 15 September 2020, pasien positif corona yang meninggal bertambah sebanyak 124 orang. Dengan jumlah ini maka total korban meninggal akibat COVID-19 menjadi 8.965.
Kabar baiknya, tingkat kesembuhan juga mengalami kenaikan. Hingga hari ini, ada 2.660 pasien corona yang sembuh. Sehingga, total jumlah kesembuhan pasien corona di Indonesia menjadi 161.065.
Kabar baiknya, Indonesia dapat bebaskan diri dari virus corona tanpa vaksin. Pernyataan ini datang dari Ahli biologi molekuler Ahmad Rusdan Handoyo yang meyakini keberadaan vaksin dan obat yang masih memakan waktu lama.
Baca Juga: Perbedaan PSBB dan PSBM dalam Istilah Mengatasi Pandemi Corona
Dia mengatakan, kunci pemutusan mata rantai virus yang berasal dari Wuhan, China ini berada di kombinasi 3T (testing, tracing, dan treatment) serta 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan).
Kunci ini juga harus didukung dengan kebijakan lockdown atau Pembatasan Sektor Berskala Besar (PSBB) yang harus dituruti oleh masyarakat untuk menghentikan mobilitas yang menjadi faktor penyebaran Covid-19.
"Kombinasi 3T, 3M dan dalam tanda kutip lockdown. Karena uji klinis vaksin belum tentu berhasil, jadi perlu langkah antisipatif," ujar Ahmad dilansir dari CNN, Senin 14 September 2020.
Sumber: CNN, Kumparan, CNN