Kasus positif corina semakin hari semakin bertambah. Tercatat, kasus positif virus corona di Indonesia mengalami kenaikan sebesar 3.507. Dengan begitu, maka total kasus positif corona di Indonesia mencapai 225.030 dari yang sebelumnya 221.523 pada Senin 14 September 2020.
Dilansir dari situs covid19.go.id, Selasa 15 September 2020, pasien positif corona yang meninggal bertambah sebanyak 124 orang. Dengan jumlah ini maka total korban meninggal akibat COVID-19 menjadi 8.965.
Kabar baiknya, tingkat kesembuhan juga mengalami kenaikan. Hingga hari ini, ada 2.660 pasien corona yang sembuh. Sehingga, total jumlah kesembuhan pasien corona di Indonesia menjadi 161.065.
Baca Juga: Indonesia Bisa Bebas dari Corona Tanpa Vaksin, Begini Caranya
Sebelumnya, seorang ilmuwan, Dr Li Meng Yan, merupakan warga kebangsaan China yang menyebut virus corona merupakan buatan manusia.
Dilansir dari CNN, Senin 14 September 2020, New York Post memberitakan kalau Dr Li Meng Yan mengatakan Virus Corona adalah buatan dari laboratorium di Wuhan. Sontak semua geger.
Dilansir dari berbagai sumber, Dr Li Meng Yan bisa dikatakan sebagai seorang ilmuwan China yang membelot ke Amerika.
Dia tadinya adalah dokter di Hong Kong School of Public Health di University of Hong Kong. Bidangnya tentu saja adalah riset terkait virus atau virologi. Di luar itu, tidak ada informasi lain yang bisa dicari di internet terkait Li Meng Yan.
Kabar baiknya, Indonesia dapat bebaskan diri dari virus corona tanpa vaksin. Pernyataan ini datang dari Ahli biologi molekuler Ahmad Rusdan Handoyo yang meyakini keberadaan vaksin dan obat yang masih memakan waktu lama.
Dia mengatakan, kunci pemutusan mata rantai virus yang berasal dari Wuhan, China ini berada di kombinasi 3T (testing, tracing, dan treatment) serta 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan).
Baca Juga: Fakta Corona Terbaru, Li Meng Yan Sebut Covid-19 Buatan Laboratorium China
Kunci ini juga harus didukung dengan kebijakan lockdown atau Pembatasan Sektor Berskala Besar (PSBB) yang harus dituruti oleh masyarakat untuk menghentikan mobilitas yang menjadi faktor penyebaran Covid-19.
"Kombinasi 3T, 3M dan dalam tanda kutip lockdown. Karena uji klinis vaksin belum tentu berhasil, jadi perlu langkah antisipatif," ujar Ahmad dilansir dari CNN, Senin 14 September 2020.
Sumber: CNN, Kumparan