Para Pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh masih saja mengeluhkan kehilangan indra penciuman.
Para pakar dengan cepat menyadari bahwa hilangnya indra penciuman yang disebabkan Covid-19, jauh lebih parah dari sekedar hidung yang tersumbat.
Sekelompok peneliti global, termasuk dari Australia, saat ini masih mendalami bagaimana virus corona dapat menyebabkan hilangnya indra penciuman.
"Dampak yang ditimbulkan pada indra penciuman tidak hanya lebih parah daripada penyakit menular lainnya, tapi kemungkinan juga lebih lama," kata Eugeni Roura, ilmuwan nutrisi dari University of Queensland yang ikut terlibat dalam penelitian ini.
Baca Juga: Daerah Zona Merah-Oranye Covid-19 Alami Peningkatan, Satgas Minta Kepala Daerah Lakukan Ini
Penemuan Profesor Roura dan sesama ilmuwan mungkin bisa menjelaskan mengapa butuh waktu lama bagi orang yang pernah terpapar virus tersebut untuk dapat mencium kembali.
Ketika udara melewati selaput lendir di hidung kita, zat kimia di udara larut ke dalam selaput tersebut dan secara langsung terdeteksi oleh reseptor di dalam rongga hidung, yang ilmuwan kenal dengan nama epitel olfaktorius, kemudian mengirim sinyal ke otak.
Baca Juga: KPU Batasi Kampanye Pilkada 2020 hanya 100 Orang, Ini Alasanya
Hilangnya indra penciuman bukan hal yang sepele, tapi dapat berdampak dalam kualitas hidup seseorang.
Profesor Roura mengatakan hal ini juga dapat menghambat pemulihan seseorang yang terpapar virus corona.
"Kalau kita tidak mampu mencium aroma makanan, kita jadi tidak napsu makan," katanya.
Sumber: ABC, Detik, Kompas