Tahun baru Islam atau biasa disebut 1 Muharam adalah tanggal yang penting bagi umat muslim untuk memperingati hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah. Pada masyarakat Jawa, awal bulan Muharam disebut juga sebagai malam 1 Suro.
Bahkan jika mendengar mengenai Malam satu suro, bisa dibuat merinding sendiri. Ya malam yang satu ini, memang dispesialkan oleh sebagian orang karena banyaknya mitos yang menyelimutinya. Oleh sebab itu kadang saat malam ini tiba, tidak ada orang yang mau berbuat macam –macam ataupun aneh-aneh karena takut kena sial.
Hingga saat ini sebagian besar masyarakat di Yogyakarta dan Solo (Surakarta) masih memegang teguh ajaran yang diwarisi oleh para leluhurnya. Salah satu ajaran yang masih dilakukan adalah menjalankan tradisi malam satu Suro, malam tahun baru dalam kalender Jawa yang dianggap sakral bagi masyakarat Jawa.
Bertepatan dengan Tahun Baru Islam, malam 1 Suro dianggap kramat khususnya masyarakat Jawa. Karenanya, banyak ritual-ritual khusus yang dijalankan, seperti penjamasan, kungkum, dan lain sebagainya. Berbeda daerah, maka berbeda pula cara mengisi malam 1 Suro.
Banyak tempat yang menjadi tujuan mereka melakukan tapa tersebut, berikut ini beberapa tempat bertapa yang menjadi favorit.
1. Keraton Yogyakarta Hadiningrat
Di Keraton itu biasanya diselenggarakan tradisi jimasan atau lebih dikenal dengan tradisi menyucikan benda pusaka. Selain itu juga ada beberapa tradisi lain seperti halnya Tapa Bisu Mubeng Beteng yang dilakukan dengan mengelilingi benteng.
2. Keraton Surakarta
Di Keraton Surakarta Hadiningrat ritual 1 Suro dikenal dengan Kirab Kebo Bule. Tradisi tersebut akan dilakukan demi memohon keselamatan juga berkah dalam menyongsong pergantian tahun tersebut.
Baca Juga : Mitos Misteri Malam Satu Suro yang Dianggap Angker, Ternyata Ini Sejarahnya
3. Pantai Parangtritis
Di pantai keramat itu, masyarakat melakukan ritual Jamasan atau mencuci keris maupun benda pusaka lainnya. Selain itu, banyak orang yang datang untuk kegiatan melarung.
4. Gunung Kawi
Gunung setinggi 2 ribu meter di atas permukaan laut itu terdapat sebuah pemakaman yang terkenal yaitu pesarean Kyai Zakaria sekaligus juga Imam Soedjono yang keduanya dikenal sebagai tempat keramat.
Kedua tempat itu sering dijadikan tempat untuk melakukan ritual memanjatkan puji syukur kepada Allah.
Baca Juga : Merinding! Kisah Misteri Suzzanna yang Konon Sering Ritual Mistis Sebelum Jadi Ratu Horor
5. Petirtaan Belahan tepatnya di Candi Belahan
Peninggalan Kerajaan Airlangga itu selalu dipadati masyarakat yang mengikuti tradisi malam 1 Suro untuk melakukan ritual di sebuah pemandian yang airnya dipercaya berasal dari pancuran payudara kedua permaisuri Raja Airlangga yaitu Dewi Sri dan Dewi Laksmi.
Tempatnya cukup terpencil di Desa Wonosunyo, Pasuruan dan harus berjalan kaki melewati jalan berliku yang sulit sehingga perlu energi ekstra untuk bisa sampai di sana
6. Stupa Sumberawan di Candi Singosari
Berlokasi di wilayah Malang, tepatnya di Candi Singosari, ada sebuah tempat tradisi 1 Suro yang dikenal dengan stupa Sumberawan. Beberapa ritual yang dilakukan di sana antara lain ruwatan yang akan difungsikan untuk meluruhkan berbagai jenis penyakit hati.
Selain itu juga ada suguhan Nitiputut yang dilakukan dengan memanggil arwah untuk kemudian dimasukkan dalam sebuah boneka.
Baca Juga : Seram! Ini Beberapa Mitos Misteri Malam Satu Suro
7. Kali Tempur, Alas Ketonggo Srigati
Ritual yang dilakukan saat 1 Suro adalah dengan melakukan perendaman atau kungkum di kali yang memiliki kedalaman 1 meter tersebut.
8. Petilasan Sri Adji Djoyoboyo
Jika Kamu ke Kediri, bisa menemukan tempat tradisi 1 Suro yang dikenal dengan sebutan Petilasan Sri Adji Djoyoboyo tepatnya di Kecamatan Pagu. Tradisi suroan di sini akan dilakukan dengan membakar sesajen yang diikuti dengan lantunan doa yang ada di Sendang Tirto Kamandanu.
Selanjutnya, di pagi hari akan diadakan arak-arakan yang menuju ke Petilasan Sri Adji Djoyoboyo. Dalam arak-arakan tersebut para pemuda akan membawa pusaka dengan para gadis berpakaian tradisional.