Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja memberikan arahan terbaru untuk penanganan penyebaran virus Corona di Indonesia.
Dalam kesempatan itu, dia menaruh perhatian terhadap 3 klaster Corona saat ini.
"Hati-hati, perlu saya sampaikan, hati-hati yang namanya klaster kantor. Kedua, klaster keluarga hati-hati. Yang terakhir juga klaster Pilkada hati-hati ini," ucap Jokowi saat Sidang Kabinet Paripurna untuk Penanganan Kesehatan dan Pemulihan Ekonomi Tahun 2021, Senin 7 September 2020.
Dia meminta kepada jajarannya unyuk fokus dalam penanganan 3 klaster ini. Sebab, selama ini pemerintah lebih fokus terhadap penyebaran di tempat umum dan melupakan klaster terkecil.
Jokowi mengatakan, masyarakat sekarang merasa sudah menjalankan protokol kesehatan di luar rumah atau kantor. Namun, protokol itu dilupakan ketika di dalam rumah atau kantor.
"Klaster keluarga, karena kita sampai di rumah merasa aman, justru di situlah kita harus hati-hati. Dalam perjalanan masuk kantor kita juga sudah merasa aman sehingga kita juga lupa di dalam kantor protokol kesehatan," ungkap Jokowi.
Terakhir, Jokowi menyoroti klaster Pilkada yang telah memasuki fase pendaftaran. Seperti diketahui, sejumlah pasangan calon masih saja menimbulkan kerumuman saat mendaftar padahal sudah dilarang.
Dalam sidang kabinet paripurna ini, Jokowi menegaskan bahwa fokus pemerintah tetap pada penanganan kesehatan. Bila masalah kesehatan dapat ditangani dengan baik, ekonomi juga akan berjalan dengan baik.
Baca Juga: Sinovac Klaim 90% Pegawai dan Keluarganya Sudah Divaksin Covid-19
Sekedar informasi,pimpinan Sinovac Biotech Yin Weidong, menyebutkan hampir 90 persen pegawainya beserta keluarga mereka, telah mendapat vaksin eksperimental Covid-19. Vaksin tersebut, merupakan vaksin yang dikembangkan di bawah program darurat China.
Program penggunaan darurat ditujukan bagi kelompok khusus, termasuk petugas medis dan para pekerja di pasar makanan serta sektor transportasi dan jasa.
Baca Juga: Vaksin Dapat Pulihkan Ekonomi dari Corona, Ini Kata Ahli
Perusahaan Sinovac yang tengah memproses vaksin CoronaVac buatannya sedang dalam uji coba Fase III dan telah dimasukkan ke skema darurat, menawarkan kandidat vaksin itu kepada sekitar 2.000 hingga 3.000 pegawai dan keluarga mereka, yang bisa menggunakannya sebagai relawan.
"Sebagai pengembang dan pembuat vaksin, wabah baru bisa memberikan dampak secara langsung terhadap produksi vaksin kami," kata Yin, di sela-sela pameran dagang internasional di Beijing, menjelaskan alasan perusahaannya masuk dalam program darurat, dilansir laman Antara, Senin 7 September 2020.
Sumber: Detik, Kompas, Antara