WHO akan Tolak Promosikan Vaksin Covid-19 yang Tidak Aman

WHO akan Tolak Promosikan Vaksin Covid-19 yang Tidak Aman

Yuli Nopiyanti
2020-09-06 12:48:26
WHO akan Tolak Promosikan Vaksin Covid-19 yang Tidak Aman
Ilustrasi Vaksin Virus Corona atau Covid-19 (Foto:Dok.Pixabay)

Organisasi kesehatan dunia WHO menolak menduku g vaksin covid-19 yang belum terbukti aman dan efektif, di tengah kekhawatiran atas terburu-buru untuk mengembangkan suntikan untuk Covid-19.

Bahkan dikabarkan juga bahwa beberapa negara, seperti misalnya China dan Rusia, sudah mulai menggunakan vaksin Corona eksperimental bahkan sebelum uji klinisnya selesai.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan vaksin yang akan digunakan secara global harus aman dan efektif.

Baca Juga: 6 bulan Bersama Corona, Banyak Pihak Sebut Pemerintah Belum Transparan, Benarkah?

"Tidak akan ada penggunaan vaksin besar-besaran sebelum para regulator yakin, pemerintah yakin, dan WHO yakin bahwa standar minimal keamanannya sudah terpenuhi," kata kepala peneliti WHO, Soumya Swaminathan, seperti dikutip dari Reuters pada Minggu 6 September 2020.

Bahkan diketahui bahwa melihat perkembangan studi saat ini, WHO memprediksi pemberian massal vaksin Corona baru akan mulai terjadi pada pertengahan 2021.

"Sekarang sejumlah orang sudah divaksinasi, tapi kita belum tahu apakah ini bekerja... Saat ini kita masih belum punya tanda jelas apakah tingkat efikasi dan keamanan vaksin sudah sesuai dengan yang diharapkan," kata juru bicara WHO, Margaret Harris.

Bahkan menurutnya dalam prosedur normal, penyelenggara tes harus menunggu berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk memverifikasi bahwa kandidat vaksin aman dan efektif.

"WHO tidak akan mendukung vaksin yang tidak efektif dan aman," katanya dalam konferensi pers virtual dikutip dari timesofindia.

Baca Juga: IDI Ungkap Temuan Dalam Jasad Pasien COVID-19 ke Jenderal TNI dan BIN, Isinya Mengejutan

Namun ia juga mempermasalahkan apa yang disebut gerakan anti-vax yang telah memicu kekhawatiran tentang vaksin dalam pengembangan.

"Mereka mungkin bisa "membangun narasi untuk melawan vaksin, tetapi rekam jejak vaksin menceritakan kisahnya sendiri," katanya.

WHO juga telah membentuk mekanisme, yang dikenal sebagai Covax, yang bertujuan untuk memastikan distribusi yang lebih adil dari setiap vaksin di masa depan, tetapi sejauh ini masih berjuang untuk mengumpulkan dana yang dibutuhkan untuk menyediakan dana bagi 92 negara miskin yang telah mendaftar.


Sumber:Reuters/detik


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30