Tim penelitu gabungan antara Israel dan China, tengah mengembangkan alat penganalisis nafas berbasis kecerdasan buatan (AI) baru untuk mendeteksi Covid-19 dengan cepat.
Tak hanya itu saja bahkan nantinya secara umum alay ini akan di kembangkan oleh kedua negara tersebut, yang terdiri dari teknologi terdiri dari rangkaian sensor berbasis material nano.
Baca Juga: Bertambah 2.037, Kasus Positif Corona di RI Kini 153.535
Bahkan tak hanya itu saja nantinya Alat ini dengan cepat mampu mendeteksi Covid-19 dari senyawa organik volatil tertentu dalam nafas yang dihembuskan seseorang.
Perangkat baru ini sendiri dikembangkan oleh para peneliti Technion, bekerja sama dengan Universitas Sains dan Teknologi China, Rumah Sakit Afiliasi Pertama Universitas Kedokteran Anhui, dan Rumah Sakit Dada Provinsi Anhui, yang ketiganya terletak di kota Hefei.
Namun tak hanya itu saja paslanya perangkat ini memenuhi kebutuhan akan metode pengujian non-invasif, cepat, dan murah untuk menyaring individu positif Covid-19.
Bahkan ini adalah nanoteknologi cerdas, terdiri dari rangkaian sensor berbasis material nano, yang dapat dengan cepat mendeteksi Covid-19 dari senyawa organik volatil tertentu dalam napas yang dihembuskan.
Dilansir dari laman Xinhua, Minggu 23 Agustus 2020, perangkat ini diklaim dapat mendeteksi biomarker spesifik penyakit melalui hembusan nafas sesorang.
Tak hanay itu saja bahkan peneliti di Technion menyebut bahwa alat tersebut memiliiki akurasi 92 persen, sensitivitas 100 persen, dan spesifisitas 84 persen.
Baca Juga: Wajibkan Anak 12 Tahun ke Atas Pakai Masker, WHO: Tak Ada Jaminan Tak Tertular
"Sistem diagnostik pra-skrining ini dapat menawarkan solusi skrining yang dapat dilakukan di rumah atau fasilitas tempat perawatan, mengurangi waktu analisis tes, dan mengurangi beban rumah sakit," ujar perwakilan Technion.
Namun tak hanya itu saja bahkan nantinya, perangkat berbasis AI ini dapat dimodifikasi dan diterapkan pada penyakit menular lainnya seandainya terjadi wabah penyakit baru.
Sumber:Suara