Giring Ganesha resmi ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (PLT) Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Keputusan PSI tersebut disebabkan Grace Natalie yang akan sibuk melanjutkan studi di luar negeri. Selain itu nampak ini sebagai langkah awal PSI untuk persipakan pilpres 2024.
1. Grace Natalie tidak bisa jalankan tugas
Grace dalam keterangan tertulisnya menjelaskan bahawa dirinya akan sibuk dan tidak bisa mejalankan tugas. Hal tersebut disebabkan pilihannya untuk melanjutkan studi di luar negeri.
"Saya akan melanjutkan studi di luar negeri dan akan sibuk luar biasa. Karena itu pasti tidak dapat menjalankan tugas sebagai ketua umum sebagaimana mestinya," kata Grace pada keterangan tertulis Minggu 16 Agustus 2020.
Baca juga: Iran Ancam Uni Emirat Arab, Analis Keamanan: Rudal Iran dapat Menghantam UEA dalam 8 Menit
2. Giring dipilih karena populer
Atas dasar alasan tersebut Grace dan PSI sepakat untuk mengangkat Plt Ketua Umum untuk menjalankan tugas Grace seperti seharusnya. Adapun alasan pemilihan Giring sebagai Plt Ketua Umum sebab Giring dinilai layak.
Giring dinilai sebagai sosok yang tepat untuk PSI, mewakili anak muda yang kreatif, berintegritas, dan populer. "Giring Ganesha punya kompetensi dan pengalaman sebagai politisi, berintegritas, dan populer. Ia juga mewakili wajah anak muda kreatif," ujarnya.
3. Giring untuk Presiden 2024
Adapun keterpilihan Giring sebagai Plt Ketua Umum PSI nampaknya sebagai ancang-ancang jangka panjang, pilpres 2024. Faktanya terpampang sebuah baliho besar bertuliskan 'Giring untuk Presiden 2024'.
Baca juga: Fakta-fakta Menjelang Pernikahan Atta dan Aurel
Baliho bertuliskan 'Giring untuk Presiden 2024' diunggah oleh akun Twitter @infojakarta pada Sabtu, 15 Agustus 2020. Foto yang diunggah menunjukan baliho besar yang memasang foto Giring Ganesha terpampang besar di pinggir jalan. Walau belum diketahui secara pasti di kawasan mana baliho itu terpampang.
4. Grace Natalie tidak tinggalkan PSI
Kendati demikian, Grace menegaskan, dirinya tidaklah meninggalkan PSI. Ia tetap akan menjalankan tugas-tugas seperti administrasi kepartaian.
"Saya tidak meninggalkan PSI dan akan tetap menjalankan tugas-tugas tertentu. Tugas-tugas itu, misalnya yang terkait surat-menyurat formal dengan lembaga negara seperti KPU atau Kemenkumham yang tetap akan saya tandatangani," tutupnya.
Sumber: Merdeka/ Suara
