Ini Keunggulan Pantai Plengkung, Kembali Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Surfing Dunia

Ini Keunggulan Pantai Plengkung, Kembali Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Surfing Dunia

Yuli Nopiyanti
2020-08-05 23:03:05
Ini Keunggulan Pantai Plengkung, Kembali Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Surfing Dunia
Pantai Plengkung Banyuwangi Sebagai Tuan Rumah kejuaraan Surfing Dunia (Foto:Dok.Wikipedia)

Pasti sebagian orang G-Land justru masih terdengar asing bagi sebagian besar wisatawan nusantara, berbeda halnya dengan wisatawan mancanegara. 

G-Land atau yang biasa disebut Pantai Plengkung adalah salah satu destinasi favorit turis asing saat berkunjung ke Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim).

Tak hanya itu saja bahkan pantai yang terletak di Kawasan Taman Nasional Alas Purwo itu dianggap sebagai salah satu surga yang tersembunyi bagi para peselancar dunia. Selancar pun menjadi daya tarik utama bagi pantai itu.

Baca Juga: Viral Masih Tutup Puluhan Pendaki 'Dugem' di Gunung Rinjani

Bahkan hal ini membuat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta Banyuwangi segera bersiap menjadi tuan rumah Liga Selancar Dunia (World Surf League/WSL) tahun 2021 mendatang.

Namun tak hanya itu saja bahkan Luhut pun juga meminta agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi segera membangun infrastruktur penunjang, salah satunya dengan membangun dua menara juri untuk kebutuhan kompetisi. 

"Potensi destinasi wisata Kabupaten Banyuwangi ada di Taman Nasional Alas Purwo, yang berpotensi menjadi pariwisata yang berkualitas," katanya.

Tak hanya itu saja bahkan terletak di deket Alas Purwo, wisatawan bisa menemukan Pantai Plengkung yang memiliki ketinggian ombak mencapai 6-8 meter dan panjang 2 kilometer. Pantai ini menjadi tujuan wajib para peselancar dari seluruh dunia, sekaligus menjadi lokasi kejuaraan dunia surfing.

Bahkan diketahui juga bahwa ombak Pantai Plengkung menempati posisi kedua setelah Hawaii untuk kategori tujuh ombak terbaik di dunia. Pantai yang dikenal dengan sebutan G-Land itulah yang nantinya akan jadi lokasi Liga Selancar Dunia pada 2021 mendatang.

Baca Juga: Pertahankan Budaya Bali Sebaiknya Punya Kota Terlarang

Pantai yang tersembunyi di dalam hutan itu, ditemukan Mike dan Bill Boyum, duo peselancar asal Amerika Serikat. Mereka menemukannya pada tahun 1972. Lokasinya yang berhadapan dengan Samudera Indonesia, membuat pantai itu bergelombang besar, memanjang, tinggi, dan berkecepatan tinggi.

Namun tak hanya itu saja pasalnya pipeline atau ombak yang berbentuk tabung itu hadir tidak setiap waktu. Hanya terjadi seminggu setelah bulan purnama di sepanjang bulan April sampai September. Selain ombak, lokasinya yang berada di tengah hutan belantara lebat itu, membuatnya digandrungi wisatawan. 


Sumber: Tempo


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30