Majelis Ulama Indonesia (MUI) menanggapi terkait adanya agama muslim di Sumatera Barat (Sumbar). MUI Sumbar mengeluarkan surat pernyataan tertanggal 4 Mei 2020 yang di dalamnya disebutkan agama muslim yang ada di Sumbar bukan agama Islam.
"Meyakini Agama Muslim bukan Islam. Meyakini tidak bertuhan kepada Allah, tetapi kepada Rabbi. Meyakini bahwa Nabi Muhammad tidak ada, yang ada hanya Muhammad. Meyakni nabi adalah Nabi Ibrahim, bukan Muhammad (Nabi Muhammad)," tulis mereka dalam surat pernyataan yang ditandatangani dengan meterai 6000 itu.
"Meyakini hanya wajib berpedoman kepada Alquran, tidak berpedoman kepada hadis Nabi Muhammad, tetapi berpedoman kepada ajaran Nabi Ibrahim," kata mereka dalam surat pernyataan yang ditandatangani dengan meterai 6000 itu," lanjut mengutip surat pernyataan.
Menurut Sekretaris Umum MUI Kabupaten Solok, Elyunus Asmara mengatakan, agama yang mereka menyeleweng dari syariat islam itu memiki pengikut sekitar 20 orang.
"Agama awal mereka Islam. Mereka mulai menganut paham itu dari orang yang datang dari Padang ke kampung mereka. Orang itu diutus oleh guru bernama Usman di Padang," ujar Elyunus kepada awak media, pada Jumat, 24 Juli 2020.
Baca juga: Liga Italia Bisa Kembali Dihadiri Penonton, Ini Syaratnya
"Orang itu datang mempengaruhi warga dan meminta warga untuk pergi ke Padang jika ingin mendalami Agama Muslim," tambahnya.
Ia mengatakan, agama muslim itu hanya dianut kepada keluarganya sendiri. Mereka belum menyebarkan paham ajaran agama muslim ke orang lain.
Baca juga: Menjamu Atlanta, AC Milan Tertahan Imbang 1-1
"Mereka hanya berkumpul dan mengobrol begitu saja di rumah salah satu pengikut. Tidak ada kegiatan ibadah berjemaah. Mereka juga tidak menyebarkan paham mereka kepada orang lain. Selama ini paham itu berkembang di keluarga mereka sendiri," tuturnya.
Sumber: CNNIndonesia.com
